Ekonomi Digital Jadi Motor Pertumbuhan

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 05:34 WIB
Pemerintah harus memusatkan perhatian dalam mendorong bidang pendidikan terkait literasi ekonomi digital
SAAT ini, pemerintah sedang fokus mengejar transformasi ekonomi digital. Langkah pemerintah tersebut sebuah momentum yang tepat di tengah pandemi Covid-19 yang menghambat kegiatan bersifat fisik. Akan tetapi sejumlah persoalan di depan mata masih menjadi ganjalan yang menjadi pekerjaan rumah serius. Mulai dari urusan listrik di mana tidak semua daerah sudah bisa menikmati listrik 24 jam, lalu masih terdapat 12.000 desa yang tak terjangkau internet, serta pengetahuan ekonomi digital masyarakat yang masih rendah. Jadi, potensi ekonomi digital yang sangat besar itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal apabila tiga persoalan tersebut belum bisa diatasi segera.

Untuk mendongkrak pengetahuan masyarakat salah satu upaya yang harus dilakukan dengan meningkatkan literasi ekonomi digital. Sebab, walau masyarakat memiliki akses digital namun mereka digitally iliterated alias tidak mampu memahami teknologi digital maka infrastruktur jadi sia-sia. Karena itu, tak ada jalan lain pemerintah harus memusatkan perhatian dalam mendorong bidang pendidikan terkait literasi ekonomi digital pada masyarakat. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut sekitar 9 juta orang berbakat (talenta) dibutuhkan untuk 15 tahun ke depan.

Bagaimana mendapatkan talenta sebanyak itu? Kalau targetnya 9 juta talenta selama 15 tahun, artinya pemerintah harus mendapatkan 600.000 talenta per tahun. Sebuah jumlah yang tidak kecil. Namun, tak perlu khawatir, Menkeu, Sri Mulyani Indrawati sudah menghitung dengan cermat untuk pembiayaannya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen pembiayaan negara tidak hanya dialokasikan pada infrastruktur keras, seperti fiber optik, satelit dan Base Transceiver Station (BTS), tetapi juga diarahkan untuk pendidikan guna mendukung proses transformasi ekonomi digital.

Seberapa besar sebenarnya potensi ekonomi digital di Indonesia? Untuk mengetahui potensi tersebut, Google bersama Temasek dan Bain & Company telah merilis sebuah laporan seputar tren pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara bertajuk “e-Conomy SEA 2019”. Laporan ini mengungkapkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berpotensi menembus USD133 miliar dalam lima tahun ke depan. Selain itu, dalam laporan tersebut juga memprediksi pertumbuhan sektor e-commerce sebanyak 12 kali lipat dan sektor transportasi daring (online) enam kali lipat dalam empat tahun ke depan.

Potensi ekonomi digital yang dilaporkan Google meliputi lima sektor, yakni e-commerce, media daring, wisata & perjalanan, dan jasa keuangan. Disebutkan, Jabodetabek sebagai pendorong utama pertumbuhan digital ekonomi. Sementara wilayah di luar Jabodetabek diprediksi bertumbuh dua kali lebih pesat dalam enam tahun ke depan. Hanya saja, harap dicatat bahwa laporan itu dirilis akhir tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda negeri ini.
(bmm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More