KAMI Dituduh Dalangi Demo, Gatot: Baru 2 Bulan Bisa Kerahkan Jutaan Orang? Alhamdulillah
Kamis, 15 Oktober 2020 - 10:06 WIB
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akhirnya angkat bicara soal berbagai tudingan terhadap Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Dalam wawancara dengan Refly Harun melalui saluran youtube yang diunggah Kamis (15/10/2020). Gatot dengan santai menjawab tuduhan sebagai dalang demonstrasi buruh dan mahasiswa yang berbuntut aksi anarkistis.
”Alhamdulilah…belum berumur 2 bulan tapi bisa mengerahkan jutaan orang. Dan hebatnya kami tidak ikut,” kata Gatot menjawab pertanyaan Refly.
(Baca: Petinggi KAMI Ditangkap, Kemunculan Gatot Penting untuk Dukungan Moral)
Menurut salah stau Presidium KAMI itu, boleh saja orang memiliki persepsi atau penilaian seperti itu. ”Sebab secara resmi KAMI mendukung aksi yang dilakukan buruh dan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya,” ujar dia.
Bukan tanpa alasan KAMI mendukung aspirasi buruh dan mahasiswa. Gatot lalu menceritakan bahwa pada pertengahan periode pertama Presiden Jokowi pusing memikirkan investasi. Di Indonesia peraturannya banyak dan tumpang tgindih, birokrasinya panjang dan ribet. Akibatnya investor ragu-ragu masuk ke Indonesia.
Jadi, butuh UU yang birokrasinya simpel, aparaturnya bersih, akuntabilitasnya tingggi sehingga pengusaha mau masuk. Bagaimana pun juga bagi pengusaha sangat penting melihat jaminan baik kepastian hukum dan kepastian kelanjutan usaha ke depannya.
”Saya tahu tujuan UU Cipta Kerja ini sangat mulia. Tekanan terhadap pemerintah sangat tinggi. Dari 3 juta tenaga kerja baru, ada 1 juta sarjana. Pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja buat mereka, pemerintah juga harus memfasilitasi perjanjian WTO. Maka harus dibuat terobosan. Ini yang dipikirkan presiden,” tutur Gatot.
(Baca: IPW: KAMI Sudah Diincar, Bukan Mustahil Berikutnya Gatot Nurmantyo)
Gatot mengaku tidak tahu bagaimana pelaksanaan dari pemikiran Presiden Jokowi itu selanjutnya. ”Tiba-tiba saja diproses, dan seperti siluman, dalam arti tidak transparan. Ini menimbulkan pertanyaan. Satu dua hari sebelumnya, presiden blang jangan buat kegaduhan. Justru inilah yang buat kegaduhan,” kata Gatot.
Dari situasi itulah, lanjut Gatot, pada saat buruh berdemnostrasi KAMI mendukung. ”KAMI selalu menyuarakan hati rakyat. Dukungan KAMI adalah dukungan moral, tapi kami tidak ikut. Kalau perorangan ya silakan. Tapi KAMI dituduh ada di balik demo, bahkan dituduh mendesain aksi radikal. Sebenarnya gak perlu repot-repot menuduh, ada BIN, ada Polri. Pelaku pembakaran kan bisa dilihat di CCTV, mudah saja,” kata Gatot.
”Alhamdulilah…belum berumur 2 bulan tapi bisa mengerahkan jutaan orang. Dan hebatnya kami tidak ikut,” kata Gatot menjawab pertanyaan Refly.
(Baca: Petinggi KAMI Ditangkap, Kemunculan Gatot Penting untuk Dukungan Moral)
Menurut salah stau Presidium KAMI itu, boleh saja orang memiliki persepsi atau penilaian seperti itu. ”Sebab secara resmi KAMI mendukung aksi yang dilakukan buruh dan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya,” ujar dia.
Bukan tanpa alasan KAMI mendukung aspirasi buruh dan mahasiswa. Gatot lalu menceritakan bahwa pada pertengahan periode pertama Presiden Jokowi pusing memikirkan investasi. Di Indonesia peraturannya banyak dan tumpang tgindih, birokrasinya panjang dan ribet. Akibatnya investor ragu-ragu masuk ke Indonesia.
Jadi, butuh UU yang birokrasinya simpel, aparaturnya bersih, akuntabilitasnya tingggi sehingga pengusaha mau masuk. Bagaimana pun juga bagi pengusaha sangat penting melihat jaminan baik kepastian hukum dan kepastian kelanjutan usaha ke depannya.
”Saya tahu tujuan UU Cipta Kerja ini sangat mulia. Tekanan terhadap pemerintah sangat tinggi. Dari 3 juta tenaga kerja baru, ada 1 juta sarjana. Pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja buat mereka, pemerintah juga harus memfasilitasi perjanjian WTO. Maka harus dibuat terobosan. Ini yang dipikirkan presiden,” tutur Gatot.
(Baca: IPW: KAMI Sudah Diincar, Bukan Mustahil Berikutnya Gatot Nurmantyo)
Gatot mengaku tidak tahu bagaimana pelaksanaan dari pemikiran Presiden Jokowi itu selanjutnya. ”Tiba-tiba saja diproses, dan seperti siluman, dalam arti tidak transparan. Ini menimbulkan pertanyaan. Satu dua hari sebelumnya, presiden blang jangan buat kegaduhan. Justru inilah yang buat kegaduhan,” kata Gatot.
Dari situasi itulah, lanjut Gatot, pada saat buruh berdemnostrasi KAMI mendukung. ”KAMI selalu menyuarakan hati rakyat. Dukungan KAMI adalah dukungan moral, tapi kami tidak ikut. Kalau perorangan ya silakan. Tapi KAMI dituduh ada di balik demo, bahkan dituduh mendesain aksi radikal. Sebenarnya gak perlu repot-repot menuduh, ada BIN, ada Polri. Pelaku pembakaran kan bisa dilihat di CCTV, mudah saja,” kata Gatot.
(muh)
tulis komentar anda