Pandemi COVID-19 Belum Usai, Perubahan Perilaku Ringankan Beban Tenaga Kesehatan
Kamis, 08 Oktober 2020 - 12:15 WIB
Jika tidak ditambah kapasitasnya, dia khawatir petugas kesehatan akan kelelahan karena pasien overload. “Kalau pasiennya overload akan gampang kelelahan sehingga memudahkan penularan. Sehingga untuk melindungi petugas kesehatan bukan hanya dokter ya, seluruh petugas kesehatan juga bukan nakes, kawan-kawan yang membantu membersihkan, ngurusin alat-alat itu juga petugas kesehatan yang rentan.”
Sehingga hal ini, kata Daeng berisiko para tenaga kesehatan terpapar COVID-19. “Kalau kapasitas tidak ditambah overload itu kita memang kasihan kepada petugas kesehatan. Karena pasti akan berisiko kelelahan beresiko tertular,” jelasnya.
Kedua yakni kampanye perubahan perilaku untuk mendorong masyarakat disiplin protokol kesehatan. “Yang kedua, memang mau tidak mau nanti kami akan berembuk dengan seluruh petugas kesehatan untuk mendorong masyarakat ini disiplin sebenarnya. Kalau tidak disiplin protokol kesehatan, penularan di masyarakat tetap tinggi, segiat apapun kita melakukan penambahan kapasitas, suatu saat hampir juga terlampaui kapasitas itu,” terang Daeng. (Baca juga: BKKBN: Lansia Paling Berisiko terhadap Kematian karena Covid-19)
“Sehingga mungkin nanti tenaga kesehatan selain di pelayanan, kami akan bertemu untuk melakukan kampanye bersama masyarakat itu supaya penularan di masyarakat bisa ditekan. Tentunya dengan kampanye untuk disiplin melakukan protokol kesehatan, minimal disiplin memakai masker,” imbuh Daeng.
Sehingga hal ini, kata Daeng berisiko para tenaga kesehatan terpapar COVID-19. “Kalau kapasitas tidak ditambah overload itu kita memang kasihan kepada petugas kesehatan. Karena pasti akan berisiko kelelahan beresiko tertular,” jelasnya.
Kedua yakni kampanye perubahan perilaku untuk mendorong masyarakat disiplin protokol kesehatan. “Yang kedua, memang mau tidak mau nanti kami akan berembuk dengan seluruh petugas kesehatan untuk mendorong masyarakat ini disiplin sebenarnya. Kalau tidak disiplin protokol kesehatan, penularan di masyarakat tetap tinggi, segiat apapun kita melakukan penambahan kapasitas, suatu saat hampir juga terlampaui kapasitas itu,” terang Daeng. (Baca juga: BKKBN: Lansia Paling Berisiko terhadap Kematian karena Covid-19)
“Sehingga mungkin nanti tenaga kesehatan selain di pelayanan, kami akan bertemu untuk melakukan kampanye bersama masyarakat itu supaya penularan di masyarakat bisa ditekan. Tentunya dengan kampanye untuk disiplin melakukan protokol kesehatan, minimal disiplin memakai masker,” imbuh Daeng.
(kri)
tulis komentar anda