75 Tahun TNI Mengabdi untuk Negeri
Senin, 05 Oktober 2020 - 09:40 WIB
Mukti Arja Berlian
Dokter Pribadi Panglima TNI
TNI adalah anak Kandung Rakyat, karena TNI dilahirkan oleh Rakyat. Usia 75 tahun merupakan usia yang tidak muda lagi. Ibarat manusia, usia 75 sudah matang dan selalu menjadi panutan bagi orang lain.
TNI merupakan organisasi militer yang akan melibatkan seluruh kemampuannya dalam seluruh bidang untuk menjaga keutuhan NKRI dari multi ancaman. Dalam setiap melaksanakan tugas pokoknya TNI masih berpegang pada undang-undang dan aturan yang ada saat ini.
Presiden Ir Joko Widodo selalu menyampaikan di setiap kesempatan bahwa, aset terbesar bangsa Indonesia tak lain adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai kekuatan militer yang cukup disegani oleh negara lain. Tentunya bukan hanya faktor sumber daya manusianya saja yang berperan, tetapi alutsista merupakan faktor terpenting yang berperan didalam strategi peperangan saat ini.
Perang saat ini dan ke depan bergantung pada kemajuan teknologi yang saat itu digunakan oleh Tehknologi Dunia. Kepandaian di dunia kedokteran saat ini juga sangat di butuhkan, mengingat pandemi COVID-19 merupakan salah satu ancaman senjata biologi yang harus tetap kita pikirkan.
TNI dalam menjalankan tugas di tengah berkembangnya tantangan keamanan negara, termasuk dari ancaman bencana non alam semacam wabah penyakit ataupunterorisme. Segala kemungkinan ancaman sudah tercakup dalam tugas pokok TNI. Dan saat ini TNI juga sudah memperkirakan bahwa ancaman akan semakin kompleks.
Apresiasi terhadap perubahan karakter TNI beberapa tahun belakangan ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Citra baik tersebut terbangun perlahan seiring dengan perbaikan peran-peran yang dijalankan TNI. Baik dalam peran OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer selain Perang).
Bentuk ancaman saat ini berbeda dengan ancaman seperti beberapa tahun yang lalu. Ancaman juga mengikuti trend teknologi yang saat ini ada di dunia. Ini merupakan bentuk tantangan tersendiri dihadapkan dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini dimana pandemi COVID-19 salah satu permasalahan yang tidak mudah untuk direntas semudah membalik tangan. Menghadapi bentuk ancaman yang kompleks saat ini TNI tidak bisa terlibat sendiri dalam menghadapi situasi yang sifatnya universal, yang artinya keterlibatan berbagai macam profesi sangat dibutuhkan disamping alutsista yang modern dan berteknologi tinggi juga sangat dibutuhkan.
Dokter Pribadi Panglima TNI
TNI adalah anak Kandung Rakyat, karena TNI dilahirkan oleh Rakyat. Usia 75 tahun merupakan usia yang tidak muda lagi. Ibarat manusia, usia 75 sudah matang dan selalu menjadi panutan bagi orang lain.
TNI merupakan organisasi militer yang akan melibatkan seluruh kemampuannya dalam seluruh bidang untuk menjaga keutuhan NKRI dari multi ancaman. Dalam setiap melaksanakan tugas pokoknya TNI masih berpegang pada undang-undang dan aturan yang ada saat ini.
Presiden Ir Joko Widodo selalu menyampaikan di setiap kesempatan bahwa, aset terbesar bangsa Indonesia tak lain adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai kekuatan militer yang cukup disegani oleh negara lain. Tentunya bukan hanya faktor sumber daya manusianya saja yang berperan, tetapi alutsista merupakan faktor terpenting yang berperan didalam strategi peperangan saat ini.
Perang saat ini dan ke depan bergantung pada kemajuan teknologi yang saat itu digunakan oleh Tehknologi Dunia. Kepandaian di dunia kedokteran saat ini juga sangat di butuhkan, mengingat pandemi COVID-19 merupakan salah satu ancaman senjata biologi yang harus tetap kita pikirkan.
TNI dalam menjalankan tugas di tengah berkembangnya tantangan keamanan negara, termasuk dari ancaman bencana non alam semacam wabah penyakit ataupunterorisme. Segala kemungkinan ancaman sudah tercakup dalam tugas pokok TNI. Dan saat ini TNI juga sudah memperkirakan bahwa ancaman akan semakin kompleks.
Apresiasi terhadap perubahan karakter TNI beberapa tahun belakangan ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Citra baik tersebut terbangun perlahan seiring dengan perbaikan peran-peran yang dijalankan TNI. Baik dalam peran OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer selain Perang).
Bentuk ancaman saat ini berbeda dengan ancaman seperti beberapa tahun yang lalu. Ancaman juga mengikuti trend teknologi yang saat ini ada di dunia. Ini merupakan bentuk tantangan tersendiri dihadapkan dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini dimana pandemi COVID-19 salah satu permasalahan yang tidak mudah untuk direntas semudah membalik tangan. Menghadapi bentuk ancaman yang kompleks saat ini TNI tidak bisa terlibat sendiri dalam menghadapi situasi yang sifatnya universal, yang artinya keterlibatan berbagai macam profesi sangat dibutuhkan disamping alutsista yang modern dan berteknologi tinggi juga sangat dibutuhkan.
tulis komentar anda