Mendagri Ingatkan Paslon dan Timses Tak Lakukan Kampanye Hitam di Pilkada
Rabu, 30 September 2020 - 20:41 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewanti-wanti agar pasangan calon (Paslon) dan tim sukses (Timses) agar berkontestasi secara sehat. Dia meminta agar tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign.
“Aksi kekerasan harus cepat diantisipasi dengan langkah-langkah proaktif untuk merangkul pihak-pihak yang berkontestasi agar mereka melakukan kompetisi secara sehat dan tidak melakukan black campaign atau kampanye-kampanye bohong. Positive campaign itu masih bisa, negative campaign itu biasa. Tapi black campaign yang berisi kebohongan itu yang tidak boleh, itu pun adalah pidana,”katanya dalam Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Rabu (30/9/2020). (Baca juga: Pilkada Bisa Lanjut jika Penyelenggara-Aparat Tegakkan Protokol Kesehatan)
Dia mengimbau agar baik pihak penyelenggara, masyarakat dan aparat keamanan dapat saling menjaga. Hal ini dilakukan agar pilkada bebas dari konflik-konflik kekerasan dan juga bebas Covid-19. “Kita jaga agar pilkada ini aman, lancar dan dapat menjadi simbol demokrasi hak daripada rakyat untuk memilih pemimpinnya yang dapat memajukan daerahnya,” ungkapnya. (Baca juga: Instruksi Mendagri ke PJs Kepala Daerah: Kawal Pilkada Hingga Perbanyak Testing COVID-19)
Tito pun berharap kampanye dapat berlangsung aman dan lancar seperti pada tahap penetapan paslon dan pengundian nomor urut paslon. “Tahapan penetapan pasangan calon tanggal 23 dan tanggal 24 penentuan atau pengambilan nomor urut pasangan calon berlangsung relatif cukup lancar. Ini tidak seperti pada saat pendaftaran pasangan calon tanggal 4-6 September,” pungkasnya. Dita angga
“Aksi kekerasan harus cepat diantisipasi dengan langkah-langkah proaktif untuk merangkul pihak-pihak yang berkontestasi agar mereka melakukan kompetisi secara sehat dan tidak melakukan black campaign atau kampanye-kampanye bohong. Positive campaign itu masih bisa, negative campaign itu biasa. Tapi black campaign yang berisi kebohongan itu yang tidak boleh, itu pun adalah pidana,”katanya dalam Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Rabu (30/9/2020). (Baca juga: Pilkada Bisa Lanjut jika Penyelenggara-Aparat Tegakkan Protokol Kesehatan)
Dia mengimbau agar baik pihak penyelenggara, masyarakat dan aparat keamanan dapat saling menjaga. Hal ini dilakukan agar pilkada bebas dari konflik-konflik kekerasan dan juga bebas Covid-19. “Kita jaga agar pilkada ini aman, lancar dan dapat menjadi simbol demokrasi hak daripada rakyat untuk memilih pemimpinnya yang dapat memajukan daerahnya,” ungkapnya. (Baca juga: Instruksi Mendagri ke PJs Kepala Daerah: Kawal Pilkada Hingga Perbanyak Testing COVID-19)
Tito pun berharap kampanye dapat berlangsung aman dan lancar seperti pada tahap penetapan paslon dan pengundian nomor urut paslon. “Tahapan penetapan pasangan calon tanggal 23 dan tanggal 24 penentuan atau pengambilan nomor urut pasangan calon berlangsung relatif cukup lancar. Ini tidak seperti pada saat pendaftaran pasangan calon tanggal 4-6 September,” pungkasnya. Dita angga
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda