Peringati HKI, BKKBN-Bayer Luncurkan Program Edukasi dan Akses Kontrasepsi

Jum'at, 25 September 2020 - 20:48 WIB
Peringati Hari Kontrasepsi Internasional, BKKBN bersama PT Bayer Indonesia meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi. Foto/SINDOnews/raka dwi novianto
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama PT Bayer Indonesia meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi bagi 25.000 perempuan petani dan istri petani di Banten dan Jawa Barat untuk periode 2020 - 2021.

Program tersebut diluncurkan dalam rangka memperingati World Contraception Day (WCD) atau Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh setiap 26 September. Tujuannya, untuk membantu pemerintah Indonesia dalam menekan laju pertumbuhan penduduk dan pemberdayaan perempuan agar kualitas hidup baik ekonomi dan kesehatannya dapat meningkat. (Baca juga: BKKBN Ingin Libatkan TNI-Polri untuk Atasi Masalah Kependudukan)

Presiden Direktur PT Bayer Indonesia Angel Michael Evangelista dalam sambutannya mengatakan Bayer berkolaborasi dengan BKKBN dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan menunjuk Mercy Corp Indonesia sebagai mitra untuk mengimplementasikan program ini. Menurut dia, melihat situasi pandemi Covid-19 saat ini, platform digital seperti KlikKB BKKBN dan aplikasi lainnya akan dipergunakan untuk mendukung edukasi dan akses kontrasepsi yang dilakukan oleh 100 Bidan sebagai Duta Oral Kontrasepsi (Duta OC). (Baca juga: Kepala BKKBN: Tunda Kehamilan di Tengah Pandemi Corona)

"Melalui program ini, Bayer ingin membantu BKKBN dalam menurunkan Total Fertility Rate (TFR) dan Drop Out kontrasepsi, serta kehamilan yang tidak direncanakan di daerah intervensi tersebut. Kami menargetkan penambahan akseptor baru sebanyak 10% dari program ini. Selain itu, Bayer juga berkomitmen membantu pemberdayaan perempuan agar kualitas hidup baik ekonomi dan kesehatan diri mereka serta keluarganya dapat meningkat. Hal ini merupakan satu langkah besar dalam kesetaraan gender," ujar Angel. (Baca juga: BKKBN Gandeng BIG Benahi Data Kependudukan Indonesia)

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi dan menghargai program yang diluncurkan Bayer Indonesia dalam membantu BKKBN dan pemerintah dalam mencapai tujuan family planning di Indonesia. "Daerah intervensi yang dipilih juga sesuai dengan target BKKBN dalam menurunkan TFR," kata Hasto.



Untuk mengatasi hambatan akses kontrasepsi yang terjadi selama pandemi, BKKBN melakukan beberapa langkah strategis dan cepat, seperti layanan kontrasepsi bagi satu juta akseptor dari rumah ke rumah di seluruh Indonesia; membuat sistem informasi secara masif dengan menggunakan multi-level networking mencakup 34 provinsi, 514 kabupaten, 23.400 penyuluh lapangan dan 1,2 juta kader; dan menggunakan teknologi digital seperti KlikKB dalam pemberikan konseling kontrasepsi.

Dia menjelaskan selama masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan akses terhadap layanan fasilitas kesehatan. Hal yang harus dicermati terkait kondisi ini yaitu dampak terdekatnya, terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5%.

"BKKBN berkomitmen untuk mencapai tujuan Family Planning 2020 (FP 2020) dalam menjamin akses ketersediaan kontrasepsi yang berkualitas dan terus memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, BKKBN memandang penting kemitraan dengan berbagai pihak," ungkapnya.

Terkait kemitraan dengan BKKBN, dia mengaku, lebih dari 32 tahun, Bayer Indonesia mendukung pemerintah Indonesia dalam program Keluarga Berencana melalui produk-produk kontrasepsi yang inovatif serta edukasi kesehatan reproduksi dan kontrasepsi dalam program KB Mandiri (Lingkaran Biru). Selain itu, Bayer Indonesia, BKKBN dan IBI bersama-sama meluncurkan Hari Kontrasepsi Sedunia di Indonesia pada 2007.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More