Kasus Harian Kematian COVID-19 Pecahkan Rekor, Ini Penjelasan Epidemiolog
Rabu, 23 September 2020 - 07:37 WIB
JAKARTA - Kasus harian kematian akibat COVID-19 di Indonesia memecahkan rekor. Tercatat pada tanggal 22 September 2020 bertambah 160 dengan totalnya menjadi 9.837 orang.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan pecahnya rekor tertinggi angka kematian lantaran sesuai dengan data test positivity rate Indonesia saat ini. (Baca juga: Tanpa David Moyes dan Dua Pemain Terinfeksi Covid-19, West Ham Lolos Usai Bantai Hull City)
“Ini sesuai dengan data test positivity rate Indonesia yang tinggi,” ujar Dicky saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).
Namun demikian, menurut Dicky masih banyak kasus COVID-19 di tengah masyarakat yang belum terdeteksi. Di sisi lain, Dicky mengingatkan pemerintah harus terus melakukan testing dan tracing di seluruh daerah agar dapat memutus rantai COVID-19 sekaligus angka kematian.
“Tingkatkan cakupan testing tracing nya. Seluruh daerah,” ucapnya.
Saat ini rata-rata kematian akibat COVID-19 di Indonesia hingga 21 September 2020 mencapai 3,9%. Dimana tercatat angka kematian sempat mencapai angka 4,3% pada 30 Agustus dari jumlah terakumulasi COVID-19. (Baca juga: Sidang Umum PBB, Trump Serang China Terkait Covid-19)
Sementara itu, tercatat penambahan kasus COVID-19 bertambah 4.071 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 252.923 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 43.896 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan pecahnya rekor tertinggi angka kematian lantaran sesuai dengan data test positivity rate Indonesia saat ini. (Baca juga: Tanpa David Moyes dan Dua Pemain Terinfeksi Covid-19, West Ham Lolos Usai Bantai Hull City)
“Ini sesuai dengan data test positivity rate Indonesia yang tinggi,” ujar Dicky saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).
Namun demikian, menurut Dicky masih banyak kasus COVID-19 di tengah masyarakat yang belum terdeteksi. Di sisi lain, Dicky mengingatkan pemerintah harus terus melakukan testing dan tracing di seluruh daerah agar dapat memutus rantai COVID-19 sekaligus angka kematian.
“Tingkatkan cakupan testing tracing nya. Seluruh daerah,” ucapnya.
Saat ini rata-rata kematian akibat COVID-19 di Indonesia hingga 21 September 2020 mencapai 3,9%. Dimana tercatat angka kematian sempat mencapai angka 4,3% pada 30 Agustus dari jumlah terakumulasi COVID-19. (Baca juga: Sidang Umum PBB, Trump Serang China Terkait Covid-19)
Sementara itu, tercatat penambahan kasus COVID-19 bertambah 4.071 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 252.923 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 43.896 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda