117 Dokter Gugur Akibat COVID-19, PB IDI: Mari Kita Evaluasi, Cari Solusi Terbaik
Sabtu, 19 September 2020 - 11:35 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI ) mencatat saat ini sebanyak 117 dokter gugur akibat pandemi COVID-19 . Dari total itu sebanyak 53 orang dokter spesialis termasuk 4 di antaranya Guru Besar, sebanyak 2 orang dari dokter residen, serta 62 orang dari dokter dimana 3 di antaranya adalah Guru Besar.
Ketua PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan banyaknya pada dokter yang gugur ini harus dijadikan evaluasi serta mencari solusi terbaik agar tidak semakin banyak para dokter yang gugur terpapar COVID-19 terutama saat bertugas. (Baca juga: Banyak Sejawatnya Meninggal COVID-19, Ini Suara Hati Para Dokter)
“Kita tahu memang data terakhir yang saya terima dari mitigasi itu 117 kalau tidak bertambah lagi petugas medis yang lain yang meninggal. Mari kita renungkan dan mari kita melakukan evaluasi bersama untuk ke depan kita carikan solusi yang terbaik,” ujar Daeng dalam Webinar Nasional ‘Dokterku Sayang, Dokterku Berjuang’ secara virtual, Sabtu (19/9/2020).
Meskipun kata Daeng banyak juga selain tenaga kesehatan juga gugur. Ia mengatakan bahkan paling banyak adalah dari aparat keamanan yakni TNI-Polri juga banyak gugur terpapar COVID-19 saat bertugas.
“Tapi tentunya kita tahu juga bahwa bukan hanya petugas medis atau tenaga kesehatan yang gugur tapi rakyat kita juga banyak gugur, banyak korban atas musibah COVID-19. Kemudian petugas-petugas yang lain seperti perawat ya, kemudian bidan, dokter gigi dan petugas kesehatan yang lain juga banyak gugur.”
“Bahkan petugas pemerintah, aparat keamanan TNI-Polri itu juga banyak yang gugur. Malah saya dengar dari kawan-kawan Polri itu petugas kepolisian lebih banyak dari kita yang gugur,” tutur Daeng.
Dalam kesempatan itu, Daeng mengingingatkan para tenaga medis untuk tetap waspada dalam bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Oleh karena itu dalam suasana COVID-19 ini, selain kita melakukan evaluasi, melakukan mawas diri dan mencarikan solusi untuk perlindungan petugas kesehatan ke depan.” (Baca juga: Ahli Epidemi Sentil Menkes: Setiap Kematian Dokter Masalah Besar)
“Mari kita tetap menjaga komitmen kita untuk terus membantu masyarakat kita memberikan kontribusi dalam melakukan perawatan terbaik. Sembari kita tetap waspada dan berhati-hati agar kita bisa memberikan pelayanan dengan baik. Tapi juga dengan rasa aman dan selamat,” sambung Daeng.
Ketua PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan banyaknya pada dokter yang gugur ini harus dijadikan evaluasi serta mencari solusi terbaik agar tidak semakin banyak para dokter yang gugur terpapar COVID-19 terutama saat bertugas. (Baca juga: Banyak Sejawatnya Meninggal COVID-19, Ini Suara Hati Para Dokter)
“Kita tahu memang data terakhir yang saya terima dari mitigasi itu 117 kalau tidak bertambah lagi petugas medis yang lain yang meninggal. Mari kita renungkan dan mari kita melakukan evaluasi bersama untuk ke depan kita carikan solusi yang terbaik,” ujar Daeng dalam Webinar Nasional ‘Dokterku Sayang, Dokterku Berjuang’ secara virtual, Sabtu (19/9/2020).
Meskipun kata Daeng banyak juga selain tenaga kesehatan juga gugur. Ia mengatakan bahkan paling banyak adalah dari aparat keamanan yakni TNI-Polri juga banyak gugur terpapar COVID-19 saat bertugas.
“Tapi tentunya kita tahu juga bahwa bukan hanya petugas medis atau tenaga kesehatan yang gugur tapi rakyat kita juga banyak gugur, banyak korban atas musibah COVID-19. Kemudian petugas-petugas yang lain seperti perawat ya, kemudian bidan, dokter gigi dan petugas kesehatan yang lain juga banyak gugur.”
“Bahkan petugas pemerintah, aparat keamanan TNI-Polri itu juga banyak yang gugur. Malah saya dengar dari kawan-kawan Polri itu petugas kepolisian lebih banyak dari kita yang gugur,” tutur Daeng.
Dalam kesempatan itu, Daeng mengingingatkan para tenaga medis untuk tetap waspada dalam bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Oleh karena itu dalam suasana COVID-19 ini, selain kita melakukan evaluasi, melakukan mawas diri dan mencarikan solusi untuk perlindungan petugas kesehatan ke depan.” (Baca juga: Ahli Epidemi Sentil Menkes: Setiap Kematian Dokter Masalah Besar)
“Mari kita tetap menjaga komitmen kita untuk terus membantu masyarakat kita memberikan kontribusi dalam melakukan perawatan terbaik. Sembari kita tetap waspada dan berhati-hati agar kita bisa memberikan pelayanan dengan baik. Tapi juga dengan rasa aman dan selamat,” sambung Daeng.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda