Novel Baswedan: Menikam dengan Pisau Itu Berencana...
Selasa, 15 September 2020 - 11:29 WIB
JAKARTA - Penyerangan terhadap penceramah Syekh Ali Jaber saat berceramah di Lampung, Minggu 13 September 2020 lalu mengundang perhatian sekaligus pertanyaan sejumlah kalangan. Salah satunya mengenai motif di balik perbuatan pelaku.
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan juga menyoroti kasus ini. Dia menilai penikaman yang dilakukan pelaku terhadap Syekh Ali Jaber adalah tindakan yang sudah direncanakan karena pelaku sudah menyiapkan pisau.
Mantan polisi yang juga korban penganiayaan ini tidak sependapat jika pelaku melakukan aksinya karena mengalami halusinasi.
Novel juga mengatakan dalam investigasi, tidak boleh ada kesimpulan tanpa bukti. Dia yakin jika polisi melakukan penggeledahan di rumah pelaku, akan banyak bukti yang didapat.
"Spontan karena halusinasi itu bila tiba-tiba memukul, bila menikam dengan pisau itu berencana karena ada persiapan untuk bawa pisau. Investigasi tidak boleh buat kesimpulan tanpa basis bukti. Bila digeledah akan banyak bukti yang didapat. Semoga Syeh Ali Jabar lekas sembuh," kata Novel melalui akun Twitternya, @nazaqistsha, Senin 14 September 2020.( )
Komentar Novel ini menyikapi pemberitaan media online terkait pernyataan polisi yang menyebut pelaku spontan melakukan perbuatan tersebut karena mengalami halusinasi. ( )
Seperti diketahui, pelaku bernama Alpin Adrian secara tiba-tiba lari menyerang Syekh Ali Jaber yang sedang menghadiri acara kajian di Masjid Falahuddin, Jalan Tamin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu sore. Pelaku menikam tangan kanan Syekh hingga mengeluarkan darah.
Peserta acara tersebut langsung bergerak menangkapnya. Saat ini Alpin ditahan dan terancam dijerat pasal penganiayaan berat dan undang-undang darurat tentang kepemilikan senjata tajam.
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan juga menyoroti kasus ini. Dia menilai penikaman yang dilakukan pelaku terhadap Syekh Ali Jaber adalah tindakan yang sudah direncanakan karena pelaku sudah menyiapkan pisau.
Mantan polisi yang juga korban penganiayaan ini tidak sependapat jika pelaku melakukan aksinya karena mengalami halusinasi.
Novel juga mengatakan dalam investigasi, tidak boleh ada kesimpulan tanpa bukti. Dia yakin jika polisi melakukan penggeledahan di rumah pelaku, akan banyak bukti yang didapat.
"Spontan karena halusinasi itu bila tiba-tiba memukul, bila menikam dengan pisau itu berencana karena ada persiapan untuk bawa pisau. Investigasi tidak boleh buat kesimpulan tanpa basis bukti. Bila digeledah akan banyak bukti yang didapat. Semoga Syeh Ali Jabar lekas sembuh," kata Novel melalui akun Twitternya, @nazaqistsha, Senin 14 September 2020.( )
Komentar Novel ini menyikapi pemberitaan media online terkait pernyataan polisi yang menyebut pelaku spontan melakukan perbuatan tersebut karena mengalami halusinasi. ( )
Seperti diketahui, pelaku bernama Alpin Adrian secara tiba-tiba lari menyerang Syekh Ali Jaber yang sedang menghadiri acara kajian di Masjid Falahuddin, Jalan Tamin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu sore. Pelaku menikam tangan kanan Syekh hingga mengeluarkan darah.
Peserta acara tersebut langsung bergerak menangkapnya. Saat ini Alpin ditahan dan terancam dijerat pasal penganiayaan berat dan undang-undang darurat tentang kepemilikan senjata tajam.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda