BWI Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat untuk Berwakaf
Senin, 14 September 2020 - 18:04 WIB
JAKARTA - Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BWI se-Indonesia di Jakarta, Senin (14/9/2020) hari ini. Rakornas dilaksanakan di luar jaringan dan di dalam jaringan dan diikuti oleh perwakilan BWI provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia secara daring (online).
Rakornas BWI dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Fachrul Razi, dan para pemangku kepentingan perwakafan nasional, seperti Lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang (LKSPWU), Kementerian Agama, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga turut hadir dalam pembukaan Rakornas.
Rakornas yang mengusung tema Kebangkitan Wakaf Produktif Menuju Indonesia Emas 2045 ini dibuka oleh Menteri Agama Fachrul Razi pada Senin (14/9/2020) pagi.( )
Ketua BWI juga menyoroti pentingnya meningkatkan literasi dan inklusi wakaf masyarakat. Menurut Nuh, literasi wakaf diharapkan bisa mendorong kesadaran kolektif masyarakat terhadap wakaf.
"Kesadaran kolektif tersebut akan mendorong inklusi, keterlibatan, dan mobilitas masyarakat untuk berwakaf guna menuntaskan agenda utama pembangunan bangsa, yaitu pembangunan pendidikan, meningkatkan kesehatan, dan memajukan ekonomi," tuturnya.
Saat pembukaan Rakornas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pentingnya sinergi lembaga wakaf dan zakat untuk mengatasi persoalan sosial, mendukung sektor keagamaan, dan meningkatkan perekonomian.
Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin hadir pada Rakornas BWI pada pukul 14.00 WIB. Selain memberikan arahan kepada segenap peserta Rakornas, Wapres meluncurkan secara resmi Gerakan Wakaf Indonesia yang dicanangkan oleh BWI.
Dalam arahannya, Wapres menilai tema Rakornas selaras dengan pemikiran beliau bahwa wakaf merupakan salah satu pilar peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia yang maju dabln berdaya saing.
Untuk mencapai substansi dari tema Rakornas, Wapres memberikan arahan lima rencana aksi yang harus dilakukan. Pertama, terus meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakan tentang wakaf. Kedua, meningkatkan jumlah wakif dan aset wakaf.
Ketiga, meningkatkan kompetensi nazhir di bidanf kemampuan bisnis dan usaha, kepatuhan terhadap regulasi, dan keselarasan dengan prinsip-prinsip dasar pengelolaan wakaf. Keempat, meningkatkan dampak manfaat wakaf bagi masyarakat yang berhak menerima manfaat wakaf (mauquf alaih). Dan kelima, memperluat sinergi di antara para pengelola wakaf, zakat, dan dana sosial Islam lainnya.
Selanjutnya, Wapres memberikan apresiasi terhadap BWI atas pelaksanaaan Rakornas ini dan berharap bisa merumuskan inisiatif-inisiatif strategis bagi kemajuan wakaf.
Rakornas BWI dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Fachrul Razi, dan para pemangku kepentingan perwakafan nasional, seperti Lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang (LKSPWU), Kementerian Agama, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga turut hadir dalam pembukaan Rakornas.
Rakornas yang mengusung tema Kebangkitan Wakaf Produktif Menuju Indonesia Emas 2045 ini dibuka oleh Menteri Agama Fachrul Razi pada Senin (14/9/2020) pagi.( )
Ketua BWI juga menyoroti pentingnya meningkatkan literasi dan inklusi wakaf masyarakat. Menurut Nuh, literasi wakaf diharapkan bisa mendorong kesadaran kolektif masyarakat terhadap wakaf.
"Kesadaran kolektif tersebut akan mendorong inklusi, keterlibatan, dan mobilitas masyarakat untuk berwakaf guna menuntaskan agenda utama pembangunan bangsa, yaitu pembangunan pendidikan, meningkatkan kesehatan, dan memajukan ekonomi," tuturnya.
Saat pembukaan Rakornas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pentingnya sinergi lembaga wakaf dan zakat untuk mengatasi persoalan sosial, mendukung sektor keagamaan, dan meningkatkan perekonomian.
Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin hadir pada Rakornas BWI pada pukul 14.00 WIB. Selain memberikan arahan kepada segenap peserta Rakornas, Wapres meluncurkan secara resmi Gerakan Wakaf Indonesia yang dicanangkan oleh BWI.
Dalam arahannya, Wapres menilai tema Rakornas selaras dengan pemikiran beliau bahwa wakaf merupakan salah satu pilar peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia yang maju dabln berdaya saing.
Untuk mencapai substansi dari tema Rakornas, Wapres memberikan arahan lima rencana aksi yang harus dilakukan. Pertama, terus meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakan tentang wakaf. Kedua, meningkatkan jumlah wakif dan aset wakaf.
Ketiga, meningkatkan kompetensi nazhir di bidanf kemampuan bisnis dan usaha, kepatuhan terhadap regulasi, dan keselarasan dengan prinsip-prinsip dasar pengelolaan wakaf. Keempat, meningkatkan dampak manfaat wakaf bagi masyarakat yang berhak menerima manfaat wakaf (mauquf alaih). Dan kelima, memperluat sinergi di antara para pengelola wakaf, zakat, dan dana sosial Islam lainnya.
Selanjutnya, Wapres memberikan apresiasi terhadap BWI atas pelaksanaaan Rakornas ini dan berharap bisa merumuskan inisiatif-inisiatif strategis bagi kemajuan wakaf.
(dam)
tulis komentar anda