BKKBN Ingin Libatkan TNI-Polri untuk Atasi Masalah Kependudukan

Senin, 14 September 2020 - 15:59 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Laju penyebaran Covid-19 yang kian meningkat telah memberikan ancaman tersendiri terhadap penduduk dan ketahanan negara. Berbagai persoalan telah muncul sebagai imbas dari pandemi tersebut, misalnya kemiskinan, konflik, dan lainnya.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai perlunya simpul sinergi kebijakan kependudukan, pertahanan dan keamanan dalam menghadapi ancaman terhadap bangsa dan negara, termasuk dalam penanganan Covid-19. Tidak hanya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Hasto juga berharap ada sinergi antara aparat keamanan dalam mengatasi masalah kependudukan.

“Kami menyadari TNI dan Polri telah berperan dalam mendukung kegiatan BKKBN untuk penanganan dampak pandemi Covid-19, misalnya saat mengadakan pelayanan sejuta aseptor. Dalam sehari menghasilkan 1,4 juta aseptor sehingga melampaui target awal 1 juta aseptor,” tutur Hasto dalam seminar daring, Senin (14/9/2020).



(Baca: BKKBN Ikut Atasi Pandemi Covid-19)

Dalam penanganan Covid-19, BKKBN juga bekerja sama dengan BNPB melalui pelibatan 1,2 juta kader BKKBN di tingkat desa hingga di tingkat RW. Selain itu, terdapat juga penyuluh KB dan PLKB sekitar hampir 25 ribu petugas.

Karena itu, ia mendorong adanya langkah konkret antara BKKBN dengan jajaran TNI dalam mewujudkan berbagai program kependudukan di seluruh wilayah. Misalnya, kehadiran komponen khusus seperti organisasi pertahanan sipil (Hansip) dan satuan perlindungan masyarakat (Linmas) menjadi mitra BKKBN.

Hal itu mengingatkan Hasto pada sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata), di mana TNI dan Polri sebagai komponen utama dan masyarakat sebagai komponen pendukung.

(Baca: Kepala BKKBN: Kemiskinan Jadi Salah Satu Sumber Kerusuhan)

“Kami punya angan-angan adanya Sishankamrata dalam menangani Covid-19. Inilah yang menjadi kekuatan garda di lapangan, karena mereka sudah terbiasa penyuluhan dan terlatih untuk mengubah perilaku masyarakat. Ini menjadi komponen dasar seperti masyarakat terlatih,” terangnya.

Ia berandai hansip dan linmas nantinya dapat ikut berperan dengan bergabung bersama para penyuluh dari BKKBN. Menurutnya, sinergi itu akan menguatkan komponen dasar, utama dan khusus yang didukung juga dengan sarana prasarana yang telah dimiliki BKKBN seperti mobil khusus konseling keliling yaitu Mupen (mobil untuk penerangan) dan Muyen (mobil pelayanan keliling).

Faorick Pakpahan
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More