Kepala BKKBN: Kemiskinan Jadi Salah Satu Sumber Kerusuhan

Senin, 14 September 2020 - 13:59 WIB
loading...
Kepala BKKBN: Kemiskinan...
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengakui bahwa kemiskinan menjadi salah satu sumber sejumlah kerusuhan yang terjadi di masyarakat. FOTO/CAPTURE/SINDOnews/RICO AFRIDO SIMANJUNTAK
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Hasto Wardoyo mengakui bahwa kemiskinan menjadi salah satu sumber sejumlah kerusuhan yang terjadi di masyarakat. Hal tersebut dikatakannya dalam Webinar Bertajuk Simpul Sinergi Kebijakan Kependudukan, Pertahanan dan Keamanan, Senin (14/9/2020).

"Tentu kita paham bahwa banyak masalah yang kita dapati sehari-hari seperti masalah-masalah yang terkait dengan COVID-19 kemudian juga masalah pendidikan, masalah kesehatan yang tentu menjadi bagian isu-isu yang sangat populer di akhir-akhir ini," kata Hasto Wardoyo.

Hasto mengatakan, bagi khalayak awam sekali pun tidak sulit untuk memahami bahwa penduduk menjadi salah satu unsur yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap problematika yang ada di lingkungan masyarakat. "Jumlah penduduk menjadi tumbuh seimbang, maka seimbang itu tentu harus seimbang dengan berbagai banyak hal, termasuk seimbang terhadap sumber daya alam yang ada dan juga seimbang dengan kemampuan kapasitas pemerintah dalam mengakomodir kebutuhan dasar utamanya bagi penduduknya," katanya. ( )

Dia mengatakan, visi BKKBN adalah membangun pertumbuhan penduduk yang seimbang dalam arti yang luas. Dia melanjutkan, BKKBN sangat menyadari bahwa sumber daya alam yang seimbang dengan sumber daya manusia tentu sangat mempengaruhi ketahanan nasional. "Dan juga sangat mempengaruhi kerawanan-kerawanan secara lokal maupun juga kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, kerusuhan-kerusuhan dan sebagainya, sumbernya adalah dari masalah-masalah penduduk kami sangat menyadari hal itu," tuturnya.

Hasto mengatakan, penduduk juga bisa berkembang menjadi arah-arah tertentu yang penting untuk dikendalikan. Dia pun memberikan contoh ada ideologi atau keyakinan masyarakat tertentu bahwa harus memiliki anak dengan jumlah banyak.

"Dan mereka ini menjadi terkelompok di dalam suatu keyakinan ideologi tertentu. Tentu ini menjadi salah satu profil kependudukan yang ke depan bisa sangat terpengaruh hal-hal seperti itu. Sehingga kewaspadaan dini menurut kami adalah penting," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, persebaran penduduk juga erat kaitannya dengan sejumlah konflik yang ada. "Sebagai contoh ketika kita ingin menerapkan kebijakan-kebijakan di suatu wilayah tertentu, maka sebetulnya sensitivitas penduduk juga harus kita maklumkan dan kita pelajari, ada wilayah tertentu yang merasa sangat sensitif ketika yang berkembang adalah penduduk yang berasal dari luar daerahnya, sementara penduduk yang asli daerahnya kurang berkembang," ujarnya.

Hal tersebut, lanjut dia, juga membuat program kebijakan kependudukan harus diwarnai dengan apa yang menjadi policy sisi ketahanan, keamanan dan serta ketentraman di masyarakat itu sendiri. "Ini yang kami rasakan di BKKBN, kami betul-betul merasakannya," imbuhnya. ( )

Maka itu, webinar kali ini diharapkan bisa mendapatkan simpul kerjasama antara kebijakan kependudukan dengan ketahanan nasional serta keamanan dan ketentraman. "Juga kami sangat mengakui bahwa sumber kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di masyarakat salah satunya adalah kemiskinan," ungkapnya.

Dia memberikan contoh peristiwa perkelahian remaja di wilayah Jawa Barat beberapa waktu lalu. Salah satu pelaku perkelahian diketahui masih remaja alias umurnya di bawah 20 tahun.

Remaja itu juga diketahui tidak lulus SMP. "Kemudian dia masih usia remaja dan bahkan cenderung ke anak-anak, tetapi bisa melakukan suatu kejahatan pembunuhan dan ternyata dia anak keenam dari suami istri yang miskin, sebetulnya tidak memiliki pekerjaan tetap, tetapi anaknya enam. Sehingga ini lah sumber yang ada di hulu," imbuhnya.

Hasto menjelaskan, BKKBN bekerja di hulu untuk mempertahankan agar warga tidak mendapatkan beban yang berat. "Sehingga kualitas SDM nya bagus, kemudian tidak jatuh dalam keadaan kemiskinan," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2134 seconds (0.1#10.140)