Pancasila yang Sangat Menghargai Kesetaraan
Senin, 14 September 2020 - 15:30 WIB
“Pancasila belum menjadi habitus dalam mengambil kebijakan. Sehingga kasus intoleransi dan diskiriminasi masih dirasakan karena nilai Pancasila tidak ditanamkan,” jelasnya.
Dialog secara langsung dirasakan Benny saat ini perlu dilakukan kepada masyarakat dalam membumikan nilai-nilai Pancasila demi masyarakat yang lebih toleransi dan bisa menerima perbedaan.
Hal lain dijelaskan oleh akademisi Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Budhy Munawar Rachman. Dirinya menjelaskan bahwa Pancasila sebagai visi untuk mencapai tujuan dan kedamaian di Indonesia. Dalam segi toleransi Indonesia sudah masuk ke dalam tahap menerima, mendukung, merawat dan merayakan.
“Di Indonesia kita sudah ada di tingkat toleransi yang menerima, mendukung, merawat, dan merayakan. Ini sudah dialami sampai sekarang dan masih hidup sampai sekarang walaupun banyak tantangannya. Pancasila bisa dibayangkan sebagai visi yang bisa menstimulasi keberagaman,” ungkap Budhy.
Budhy menambahkan bahwa saat masalah yang masih sering ditemukan di Indonesia adalah masyarakat yang menganggap kekerasan adalah jalan keluar dari permasalahan.
“Di Indonesia masih banyak yang berpikir alat penyelesaian itu adalah kekerasan. Ini adalah tantangan untuk mengubah cara pandang yang salah ini,” jelas Budhy.
Deputi Pengkajian dan Materi BPIP, Adji Samekto menyampaikan bahwa masyarakat harus berterima kasih kepada pendiri bangsa karena menjadikan bangsa ini menjadi negara religius yang modern, oleh karena itu mari kita lanjutkan perjuangan ini.
”Negara Indonesia didirikan atas dasar Pancasila yang kemudian menjadi landasan filosofis berdirinya negara. Pancasila sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno sangat menghargai kesetaraan,” tutup Adji.
Dialog secara langsung dirasakan Benny saat ini perlu dilakukan kepada masyarakat dalam membumikan nilai-nilai Pancasila demi masyarakat yang lebih toleransi dan bisa menerima perbedaan.
Hal lain dijelaskan oleh akademisi Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Budhy Munawar Rachman. Dirinya menjelaskan bahwa Pancasila sebagai visi untuk mencapai tujuan dan kedamaian di Indonesia. Dalam segi toleransi Indonesia sudah masuk ke dalam tahap menerima, mendukung, merawat dan merayakan.
“Di Indonesia kita sudah ada di tingkat toleransi yang menerima, mendukung, merawat, dan merayakan. Ini sudah dialami sampai sekarang dan masih hidup sampai sekarang walaupun banyak tantangannya. Pancasila bisa dibayangkan sebagai visi yang bisa menstimulasi keberagaman,” ungkap Budhy.
Budhy menambahkan bahwa saat masalah yang masih sering ditemukan di Indonesia adalah masyarakat yang menganggap kekerasan adalah jalan keluar dari permasalahan.
“Di Indonesia masih banyak yang berpikir alat penyelesaian itu adalah kekerasan. Ini adalah tantangan untuk mengubah cara pandang yang salah ini,” jelas Budhy.
Deputi Pengkajian dan Materi BPIP, Adji Samekto menyampaikan bahwa masyarakat harus berterima kasih kepada pendiri bangsa karena menjadikan bangsa ini menjadi negara religius yang modern, oleh karena itu mari kita lanjutkan perjuangan ini.
”Negara Indonesia didirikan atas dasar Pancasila yang kemudian menjadi landasan filosofis berdirinya negara. Pancasila sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno sangat menghargai kesetaraan,” tutup Adji.
(atk)
tulis komentar anda