Pandemi Covid-19 Langkah Awal Mendesain Ulang Indonesia

Jum'at, 11 September 2020 - 06:46 WIB
Tak kalah penting, Indonesia mesti meningkatkan kemampuan melakukan deteksi dini dan menangkal serangan biologis. Maka, pemerintah dapat memberdayakan jejaring rumah sakit militer untuk fokus mengembangkan kedua kemampuan tersebut. Untuk mewujudkan pemikiran-pemikiran tersebut, para insinyur mesti berperan besar dalam mewujudkan perubahan besar di Tanah Air.

Heru menjelaskan, pandemi Covid-19 ini harus benar-benar bisa membuka mata dan pikiran masyarakat Indonesia lebar-lebar untuk menata ulang cara kita membangun bangsa dan negara ini. (Baca juga: Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri China Ternyata Bukan Hadis Shahih)

Dalam jangka pendek, masyarakat Indonesia harus bisa mempersiapkan diri untuk bisa bertahan. Sementara untuk jangka panjang, Indonsia harus bisa bertumbuh lebih cepat untuk mengejar segala ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain. “Ketangguhan dan kemandirian bangsa di dalam menghadapi segala bentuk tantangan zaman, ternyata harus banyak dikerjakan oleh manusia-manusia Indonesia yang berprofesi sebagai insinyur,” ucapnya.

Diskusi dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25 ini juga menghadirkan Meristek Bambang Brodjonegoro, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional Ilham Habibie, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Bakrie, Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Raden Pardede.

Menristek Bambang Brodjonegoro berharap PII mampu mendorong sinergi triple helix agar inovasi dapat berjalan. “Kami berharap PII bisa mendorong sinergi triple helix berjalan mulus karena banyak anggota PII yang bergerak di sektor swasta ataupun BUMN dan akademisi,” kata Bambang. (Lihat videonya: Tawuran Remaja Sambil Berenang Kembali Terjadi di Jakarta Utara)

Saat ini, ia melanjutkan, inovasi dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi menjadi prioritas. Teknologi informasi dan komunikasi mampu menjalankan less contact economy pada masa pandemi Covid-19 ini.

Less contact economy ditandai dengan adanya hyperconnectivity antarmanusia melalui teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, harus ada subsitusi kegiatan ekonomi yang konvensional menjadi digital. (Abdul Rochim)
(ysw)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More