Lindungi Keluarga Kita
Selasa, 08 September 2020 - 06:18 WIB
JAKARTA - Mari lindungi keluarga kita masing-masing dari ancaman Covid-19 . Kesadaran ini perlu digugah karena komunitas terkecil masyarakat ini terbukti memiliki risiko tinggi terpapar virus tersebut dan menjadi salah satu klaster penyebaran.
Pentingnya kewaspadaan keluarga terhadap ancaman Covid-19 disampaikan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr. Akmal Taher dan Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDP) Erlang Samoedro. (Baca: Profesor Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia)
Berdasarkan data teranyar, klaster keluarga tertinggi ditemukan di Bekasi dengan 155 klaster, selanjutnya Bogor (48), Malang (10), Yogyakarta (9), Semarang (8). Beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai pemicu klaster keluarga antara lain anak-anak yang dibebaskan bermain, acara kumpul-kumpul, dan berwisata ke zona merah.
“Karena sebenarnya kan kita selalu mengatakan kalau kita di luar, kita suruh jaga jarak, kita pakai masker, dan sebagainya. Itu artinya di rumah misalkan saja ada kecurigaan atau katakan saja orang yang ke kontak erat dan sebagainya, mestinya kan kalau dia persepsinya betul, dia akan menjaga,” ujar Akmal Taher dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Secara spesifik, dia menekankan perlindungan terhadap keluarga masing-masing harus semakin ketat jika di antara anggota keluarga adanya memiliki risiko tinggi seperti orang usia lanjut, orang dengan diabetes, atau orang dengan hipertensi. Ditegaskan, orang yang memiliki penyakit penyerta ini lebih mudah terpapar Covid-19, apalagi angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok ini lebih tinggi.
"Supaya karena apa? Karena statistik ini memperlihatkan bahwa orang-orang dengan penyakit penyerta atau komorbid ini memang mendapat infeksi lebih mudah dan jumlah angka mortalitas atau meninggalnya lebih tinggi,” jelas Akmal. (Baca juga: Gegara Resesi, Singapura Mulai Tak Ramah Pada TKA)
Erlang mengungkapkan, banyak rumah sakit yang saat ini penuh akibat lonjakan kasus Covid-19, salah satunya dari klaster keluarga. “Saat ini rumah sakit mungkin sudah banyak yang penuh ya, karena lonjakan kasusnya juga sudah cukup tinggi. Jadi, rata-rata di tempat-tempat lain juga cukup penuh,’’ katanya
Karena itu, Erlang meminta seluruh anggota keluarga di rumah harus tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19. Menurut dia, kesadaran masing-masing anggota keluarga menjadi faktor penting, termasuk kesadaran menjaga orang tua dan anak agar tidak terpapar virus. “Selain itu, pastikan asupan makanan dan minuman tetap bergizi baik, hindari junk food, dan tetap berolah raga untuk menjaga imunitas tubuh,’’ tandas dia.
Dia kemudian menuturkan, geliat aktivitas masyarakat pascapelonggaran pembatasan sosial berskala besar banyak tidak diimbangi dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Kondisi inilah yang kemudian memicu klaster penyebaran virus Covid-19 di klaster keluarga.
Pentingnya kewaspadaan keluarga terhadap ancaman Covid-19 disampaikan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr. Akmal Taher dan Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDP) Erlang Samoedro. (Baca: Profesor Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia)
Berdasarkan data teranyar, klaster keluarga tertinggi ditemukan di Bekasi dengan 155 klaster, selanjutnya Bogor (48), Malang (10), Yogyakarta (9), Semarang (8). Beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai pemicu klaster keluarga antara lain anak-anak yang dibebaskan bermain, acara kumpul-kumpul, dan berwisata ke zona merah.
“Karena sebenarnya kan kita selalu mengatakan kalau kita di luar, kita suruh jaga jarak, kita pakai masker, dan sebagainya. Itu artinya di rumah misalkan saja ada kecurigaan atau katakan saja orang yang ke kontak erat dan sebagainya, mestinya kan kalau dia persepsinya betul, dia akan menjaga,” ujar Akmal Taher dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Secara spesifik, dia menekankan perlindungan terhadap keluarga masing-masing harus semakin ketat jika di antara anggota keluarga adanya memiliki risiko tinggi seperti orang usia lanjut, orang dengan diabetes, atau orang dengan hipertensi. Ditegaskan, orang yang memiliki penyakit penyerta ini lebih mudah terpapar Covid-19, apalagi angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok ini lebih tinggi.
"Supaya karena apa? Karena statistik ini memperlihatkan bahwa orang-orang dengan penyakit penyerta atau komorbid ini memang mendapat infeksi lebih mudah dan jumlah angka mortalitas atau meninggalnya lebih tinggi,” jelas Akmal. (Baca juga: Gegara Resesi, Singapura Mulai Tak Ramah Pada TKA)
Erlang mengungkapkan, banyak rumah sakit yang saat ini penuh akibat lonjakan kasus Covid-19, salah satunya dari klaster keluarga. “Saat ini rumah sakit mungkin sudah banyak yang penuh ya, karena lonjakan kasusnya juga sudah cukup tinggi. Jadi, rata-rata di tempat-tempat lain juga cukup penuh,’’ katanya
Karena itu, Erlang meminta seluruh anggota keluarga di rumah harus tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19. Menurut dia, kesadaran masing-masing anggota keluarga menjadi faktor penting, termasuk kesadaran menjaga orang tua dan anak agar tidak terpapar virus. “Selain itu, pastikan asupan makanan dan minuman tetap bergizi baik, hindari junk food, dan tetap berolah raga untuk menjaga imunitas tubuh,’’ tandas dia.
Dia kemudian menuturkan, geliat aktivitas masyarakat pascapelonggaran pembatasan sosial berskala besar banyak tidak diimbangi dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Kondisi inilah yang kemudian memicu klaster penyebaran virus Covid-19 di klaster keluarga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda