Perjalanan Karier LB Moerdani, Jenderal Kopassus yang Pernah Berjaya di 2 Era Presiden
Jum'at, 21 Maret 2025 - 15:12 WIB
Setelah pergantian kekuasaan ke Orde Baru, karier Benny terbilang semakin moncer. Ia mulai dikenal sebagai salah satu tangan kanan Soeharto dalam bidang keamanan presiden dan negara.
Kedekatannya itu bahkan membuat Soeharto merestuinya sebagai Panglima TNI (dulu ABRI). Benny lalu menggantikan Jenderal M Jusuf dan menjadi Panglima TNI pada periode 1983-1988.
Pada 1988, kedekatan Benny dan Soeharto disebut tengah memburuk. Dianggap terlalu banyak melakukan kritik terhadap pemerintahan, ia lalu digantikan oleh Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI.
Namun, Soeharto tidak langsung membuang Benny. Ia digeser menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan.
Tak lama, Benny kembali mendapat tuduhan ingin melakukan kudeta terhadap Orde Baru. Pada 1993, jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan dicopot, lalu diberikan kepada Edi Sudrajat.
Setelah itu, Benny memilih vakum dari politik. Kegemilangan karier LB Moerdani mulai berubah total seiring waktu.
Memasuki usia senja, Benny tinggal di kediamannya kawasan Hang Lekir, Jakarta Selatan dengan ditemani istri, anak tunggalnya, dan juga seorang perawat.
Untuk sekadar komunikasi, ia hanya dibantu lonceng karena memang waktu itu hidupnya sudah berada di atas kursi roda. Pada 29 Agustus 2004, Benny meninggal dunia dalam usia ke-71.
Demikian ulasan mengenai perjalanan karier LB Moerdani yang menarik diketahui.
Kedekatannya itu bahkan membuat Soeharto merestuinya sebagai Panglima TNI (dulu ABRI). Benny lalu menggantikan Jenderal M Jusuf dan menjadi Panglima TNI pada periode 1983-1988.
Pada 1988, kedekatan Benny dan Soeharto disebut tengah memburuk. Dianggap terlalu banyak melakukan kritik terhadap pemerintahan, ia lalu digantikan oleh Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI.
Namun, Soeharto tidak langsung membuang Benny. Ia digeser menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan.
Tak lama, Benny kembali mendapat tuduhan ingin melakukan kudeta terhadap Orde Baru. Pada 1993, jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan dicopot, lalu diberikan kepada Edi Sudrajat.
Setelah itu, Benny memilih vakum dari politik. Kegemilangan karier LB Moerdani mulai berubah total seiring waktu.
Memasuki usia senja, Benny tinggal di kediamannya kawasan Hang Lekir, Jakarta Selatan dengan ditemani istri, anak tunggalnya, dan juga seorang perawat.
Untuk sekadar komunikasi, ia hanya dibantu lonceng karena memang waktu itu hidupnya sudah berada di atas kursi roda. Pada 29 Agustus 2004, Benny meninggal dunia dalam usia ke-71.
Demikian ulasan mengenai perjalanan karier LB Moerdani yang menarik diketahui.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda