Kasus Corona Terus Melonjak, Pemerintah Diingatkan Soal Faskes Cadangan
Rabu, 02 September 2020 - 12:31 WIB
"Adanya pelonggaran sosial akan membuat adanya peningkatan kontak langsung. Konsekuensinya, ini bisa meningkatkan transmisi Covid-19. Ya begitu aja terus," ujarnya.
Tri Yunis mengingatkan, pemerintah harus waspada. Apalagi sekarang kasus di Indonesia sudah mencapai 174 ribu lebih. Mau tidak mau, Satgas Covid-19 nasional maupun daerah harus berhati-hati dalam membuat strategi.
"Pertama, bersiap membuat cadangan layanan kesehatan. Kalau perlu, disiapkan fasilitas olahraga sebagai fasilitas kesehatan cadangan," imbuh dia.
Selain itu, lanjut dia, petugas kesehatan juga harus disiapkan. Bila perlu, semua tenaga kesehatan dari pihak swasta, baik itu dokter yang baru bekerja maupun yang baru lulus ikut dilibatkan. Termasuk juga meningkatkan jumlah sukarelawan untuk membantu menangani layanan kesehatan Covid-19.
"Kalau bisa dibayar oleh negara, dikasih insentif yang besar sehingga mereka mau. Karena bagaimanapun juga ini perlu tanggung jawab bersama, tidak hanya negara, tapi juga semua rakyatnya. Jadi mulai siapkan cadangan uang dan cadangan tenaga kesehatan," sarannya.
Tri Yunis juga meminta pemerintah di tingkat pusat maupun daerah untuk konstisten menerapkan pedoman yang bisa dilakukan di zona hijau, kuning, oranye, dan merah.
Artinya, hanya daerah yang masuk zona hijau dan kuning saja dapat melakukan kegiatan di masa normal baru dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Sebaliknya, ia mengingatkan agar pemerintah daerah yang wilayahnya masuk zona oranye dan merah jangan coba-coba untuk dibuka. Selain menerapkan protokol kesehatan, harus ada ekstra perlengkapan yang harus digunakan seperti face shield. Begitu juga di area makan publik seperti restoran harus menggunakan tabir.
"Kalau pemerintahnya tidak konsisten, itu membiarkan penularan. Jangan sampai pemerintah daerahnya salah, pemerintah pusat juga salah. Karena memang itu tugas pemerintah membuat aturan yang tegas," jelasnya.
Tri Yunis mengingatkan, pemerintah harus waspada. Apalagi sekarang kasus di Indonesia sudah mencapai 174 ribu lebih. Mau tidak mau, Satgas Covid-19 nasional maupun daerah harus berhati-hati dalam membuat strategi.
"Pertama, bersiap membuat cadangan layanan kesehatan. Kalau perlu, disiapkan fasilitas olahraga sebagai fasilitas kesehatan cadangan," imbuh dia.
Selain itu, lanjut dia, petugas kesehatan juga harus disiapkan. Bila perlu, semua tenaga kesehatan dari pihak swasta, baik itu dokter yang baru bekerja maupun yang baru lulus ikut dilibatkan. Termasuk juga meningkatkan jumlah sukarelawan untuk membantu menangani layanan kesehatan Covid-19.
"Kalau bisa dibayar oleh negara, dikasih insentif yang besar sehingga mereka mau. Karena bagaimanapun juga ini perlu tanggung jawab bersama, tidak hanya negara, tapi juga semua rakyatnya. Jadi mulai siapkan cadangan uang dan cadangan tenaga kesehatan," sarannya.
Tri Yunis juga meminta pemerintah di tingkat pusat maupun daerah untuk konstisten menerapkan pedoman yang bisa dilakukan di zona hijau, kuning, oranye, dan merah.
Artinya, hanya daerah yang masuk zona hijau dan kuning saja dapat melakukan kegiatan di masa normal baru dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Sebaliknya, ia mengingatkan agar pemerintah daerah yang wilayahnya masuk zona oranye dan merah jangan coba-coba untuk dibuka. Selain menerapkan protokol kesehatan, harus ada ekstra perlengkapan yang harus digunakan seperti face shield. Begitu juga di area makan publik seperti restoran harus menggunakan tabir.
"Kalau pemerintahnya tidak konsisten, itu membiarkan penularan. Jangan sampai pemerintah daerahnya salah, pemerintah pusat juga salah. Karena memang itu tugas pemerintah membuat aturan yang tegas," jelasnya.
(maf)
tulis komentar anda