Kembali ke NKRI, JI Serahkan Puluhan Kilogram Peledak, Detonator, hingga Granat
Minggu, 22 Desember 2024 - 11:35 WIB
Namun dengan pendekatan yang humanis dan persuasif, Densus berkolaborasi dengan otoritas lainnya, perlahan ideologi lama mereka terkikis. Salah satunya momentum berdiskusi dengan Para Wijayanto yang merupakan amir alias pimpinan terakhir JI pada 2019, seiring setelah penangkapannya. Para adalah amir JI terlama, 11 tahun menjabat, mulai 2008 sampai 2019.
Kadensus menyebut diskusi dilakukan penuh keakraban dan terbuka, berlanjut dengan tokoh-tokoh JI yang lain dan akhirnya mereka mendeklarasikan bubar dan kembali ke NKRI pada 30 Juni 2024 di Bogor. Kegiatan kemudian berlanjut ke seluruh penjuru Indonesia.
Sementara, pada kegiatan yang digelar di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo itu, dihadiri offline sebanyak 1.400 mantan anggota JI dan secara daring sekira 7.000 orang yang terhubung dari 36 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan 2 rumah tahanan negara (rutan) se-Indonesia dan termonitor 34 Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88/AT Polri di Indonesia.
Irjen Sentot menambahkan, kegiatan di Solo tersebut merupakan puncak dari acara sosialisasi dan deklarasi yang telah digelar 44 kali kegiatan di 21 wilayah di seluruh Indonesia. Kegiatan di Solo itu adalah kegiatan ke-45 sekaligus puncak acara.
“Dari pagi hingga sekarang sosialisasi yang terakhir, komitmen mereka (eks JI) meninggalkan ideologi lamanya,” sambung Sentot yang sebelumnya sempat menjabat Wakadensus 88/AT Polri itu.
Pada kegiatan itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono, Direktur Kontra Terorisme Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS).
Pejabat daerah juga hadir; Pj. Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen Pol. Harseno.
Tokoh-tokoh senior eks-JI juga hadir, di antaranya; Arif Siswanto yang sebelumnya adalah Ketua Tim Lajnah (Dewan Syuro) JI, dan Mantan Ketua Mantiqi 2 JI Abdullah Anshori alias Abu Fatih. Sebagian besar eks-JI yang hadir merupakan pengurus pondok pesantren yang sempat terafiliasi JI dan kombatan konflik Ambon dan Moro Filipina. (eka setiawan)
Kadensus menyebut diskusi dilakukan penuh keakraban dan terbuka, berlanjut dengan tokoh-tokoh JI yang lain dan akhirnya mereka mendeklarasikan bubar dan kembali ke NKRI pada 30 Juni 2024 di Bogor. Kegiatan kemudian berlanjut ke seluruh penjuru Indonesia.
Sementara, pada kegiatan yang digelar di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo itu, dihadiri offline sebanyak 1.400 mantan anggota JI dan secara daring sekira 7.000 orang yang terhubung dari 36 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan 2 rumah tahanan negara (rutan) se-Indonesia dan termonitor 34 Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88/AT Polri di Indonesia.
Irjen Sentot menambahkan, kegiatan di Solo tersebut merupakan puncak dari acara sosialisasi dan deklarasi yang telah digelar 44 kali kegiatan di 21 wilayah di seluruh Indonesia. Kegiatan di Solo itu adalah kegiatan ke-45 sekaligus puncak acara.
“Dari pagi hingga sekarang sosialisasi yang terakhir, komitmen mereka (eks JI) meninggalkan ideologi lamanya,” sambung Sentot yang sebelumnya sempat menjabat Wakadensus 88/AT Polri itu.
Pada kegiatan itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono, Direktur Kontra Terorisme Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS).
Pejabat daerah juga hadir; Pj. Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen Pol. Harseno.
Tokoh-tokoh senior eks-JI juga hadir, di antaranya; Arif Siswanto yang sebelumnya adalah Ketua Tim Lajnah (Dewan Syuro) JI, dan Mantan Ketua Mantiqi 2 JI Abdullah Anshori alias Abu Fatih. Sebagian besar eks-JI yang hadir merupakan pengurus pondok pesantren yang sempat terafiliasi JI dan kombatan konflik Ambon dan Moro Filipina. (eka setiawan)
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda