Kemendes: 200 Juta Penduduk Ada di Perdesaan, Bangun Desa Berarti Membangun Indonesia

Rabu, 06 November 2024 - 22:01 WIB
Mendes PDT Yandri Susanto mengatakan, membangun desa berarti membangun Indonesia. Foto/istimewa
JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan, hampir semua program Kementerian/lembaga ada di desa. Ini karena lebih dari 200 juta jiwa atau sekitar 73% penduduk Indonesia berada di desa.

Hal itu disampaikan Mendes didampingi Wakil Menteri Ahmad Riza Patria saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, di Kantor Kemenko PM, Rabu (6/11/2024).

“Jadi 200 juta lebih penduduk yang kita urus. Istilah saya itu, bangun desa sejatinya membangun Indonesia, mengurus desa mengurus Indonesia, memuliakan rakyat di desa berarti memuliakan rakyat Indonesia. PR kita berat, tapi mulia,” katanya.





Sebagaimana diketahui, sebagai upaya untuk membangun desa, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Kemendes PDT bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bappenas, dan Kemenko Bidang Pemberdayaan Manusia ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program ini.

Mendes juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga yang berkaitan dengan desa. Mendes akan terus melakukan koordinasi dan konsolidasi kepada Kementerian/lembaga terkait agar program-program pemerintah bisa berjalan dengan baik.



Sementara itu, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar menilai, rakor ini penting dilakukan untuk mensinergikan dan menyelaraskan program ke depan, utamanya yang ada di desa dan daerah tertinggal.

Muhaimin mengatakan, dalam konteks pembangunan desa dan daerah tertinggal, Peraturan Presiden (Perpres) memerintahkan Menko agar ada satu deputi khusus yang menangani desa dan pembangunan daerah tertinggal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More