Peringati HUT ke-6, GIO Apresiasi Retreat Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo
Minggu, 27 Oktober 2024 - 16:23 WIB
Simon mengapresiasi kegiatan Retreat Magelang oleh Presiden Prabowo tersebut. Karena optimisme dapat diraih dengan semangat kebersamaan, dedikasi, dan kesetiaan mutlak kepada bangsa dan negara, sebagaimana tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan tersebut.
“Karakter merah putih adalah karakter yang tanggap (responsif, cerdas), tanggon (tangguh), trengginas (lincah), setia kepada bangsa dan negara, tak gentar terhadap tekanan apapun, dan kuat sehingga harus mulai di-satu-rasakan di antara para menteri yang akan mengurus negeri ini,” kata Simon.
“Pada HUT GIO ke-6 ini kita berupaya untuk menyatukan rasa sehingga ada keterhubungan antara rasa yang dibangun dalam momentum Retreat Magelang dengan rasa yang dibangun oleh rakyat pada malam ini. Jika pemimpin dan rakyat telah berada dalam satu rasa, kesuksesan Indonesia Emas 2045 bukan hal yang sulit untuk diraih,” kata Simon.
Akademisi yang juga pemerhati kebudayaan Okki Tirto menyampaikan tentang pentingnya optimisme dalam konteks membangun budaya bangsa. “Budaya Indonesia sebagai bangsa sulit untuk dirumuskan karena banyaknya suku bangsa. Tapi itu dapat dicirikan dalam tiga hal peci hitam, gotong royong dan bahasa Indonesia,” kata Okki.
Okki menjelaskan pemimpin dan rakyat haruslah dapat membedakan antara budaya bangsa dengan negara. “Budaya bangsa kita perlu dirumuskan kembali sebagai roots and routes (akar dan rute). Berdasarkan kesepakatan bersama para pemimpin bangsa,” kata Okki.
“Karenanya, tema Membangun Karakter Merah Putih untuk Kesuksesan Indonesia Emas 2045 merupakan upaya untuk membangun kekayaan perspektif kebudayaan dalam kerangka optimisme akan masa depan,” kata Okki.
Acara tersebut dihadiri sejumlah aktivis 98 Bang Abdul Rozak (Bang Jack) dkk, Sekjen PB MDHW dan para aktivis OKP dan Mahasiswa Kiai Ahyad Alfidai.
“Karakter merah putih adalah karakter yang tanggap (responsif, cerdas), tanggon (tangguh), trengginas (lincah), setia kepada bangsa dan negara, tak gentar terhadap tekanan apapun, dan kuat sehingga harus mulai di-satu-rasakan di antara para menteri yang akan mengurus negeri ini,” kata Simon.
“Pada HUT GIO ke-6 ini kita berupaya untuk menyatukan rasa sehingga ada keterhubungan antara rasa yang dibangun dalam momentum Retreat Magelang dengan rasa yang dibangun oleh rakyat pada malam ini. Jika pemimpin dan rakyat telah berada dalam satu rasa, kesuksesan Indonesia Emas 2045 bukan hal yang sulit untuk diraih,” kata Simon.
Akademisi yang juga pemerhati kebudayaan Okki Tirto menyampaikan tentang pentingnya optimisme dalam konteks membangun budaya bangsa. “Budaya Indonesia sebagai bangsa sulit untuk dirumuskan karena banyaknya suku bangsa. Tapi itu dapat dicirikan dalam tiga hal peci hitam, gotong royong dan bahasa Indonesia,” kata Okki.
Okki menjelaskan pemimpin dan rakyat haruslah dapat membedakan antara budaya bangsa dengan negara. “Budaya bangsa kita perlu dirumuskan kembali sebagai roots and routes (akar dan rute). Berdasarkan kesepakatan bersama para pemimpin bangsa,” kata Okki.
“Karenanya, tema Membangun Karakter Merah Putih untuk Kesuksesan Indonesia Emas 2045 merupakan upaya untuk membangun kekayaan perspektif kebudayaan dalam kerangka optimisme akan masa depan,” kata Okki.
Acara tersebut dihadiri sejumlah aktivis 98 Bang Abdul Rozak (Bang Jack) dkk, Sekjen PB MDHW dan para aktivis OKP dan Mahasiswa Kiai Ahyad Alfidai.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda