KIS, Kartu Ajaib Era Jokowi yang Memudahkan Masyarakat Dapatkan Layanan Kesehatan Gratis
Selasa, 15 Oktober 2024 - 07:34 WIB
TANGERANG - Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan gratis. KIS dinilai sebagai kartu ajaib karena banyak membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan hingga sembuh.
Program layanan kesehatan yang diluncurkan pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ini dinilai sukses, khususnya dalam hal menjangkau masyarakat golongan menengah ke bawah untuk mendapatkan akses kesehatan gratis.
Kehadiran KIS ini juga dirasakan manfaatnya oleh ibu-ibu hamil di seluruh daerah di Indonesia. Bukan hanya biaya persalinan, biaya kontrol dan pengobatan ibu hamil juga terpenuhi oleh KIS.
Hal itu disampaikan Jeni Ekariyantama. Terlahir dari keluarga yang tidak mampu, dia dan kedua orang tuanya lantas berinisiatif membuat KIS pada tahun 2015.
Menurut perempuan yang akrab disapa Eka ini, saat itu proses pembuatan kartu tersebut cukup mudah. Ia hanya perlu menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk membuat pengantar dari kelurahan seusai mendapat pengantar dari RT/RW setempat.
Jeni Ekariyantama, warga yang merasakan manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS). Foto/Wiwie Heriyani
Eka lalu pergi ke puskesmas terdekat untuk meminta surat pengantar pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar mendapatkan kartu KIS tersebut. Setelah dokumen lengkap, dia datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.
Program layanan kesehatan yang diluncurkan pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ini dinilai sukses, khususnya dalam hal menjangkau masyarakat golongan menengah ke bawah untuk mendapatkan akses kesehatan gratis.
Kehadiran KIS ini juga dirasakan manfaatnya oleh ibu-ibu hamil di seluruh daerah di Indonesia. Bukan hanya biaya persalinan, biaya kontrol dan pengobatan ibu hamil juga terpenuhi oleh KIS.
Hal itu disampaikan Jeni Ekariyantama. Terlahir dari keluarga yang tidak mampu, dia dan kedua orang tuanya lantas berinisiatif membuat KIS pada tahun 2015.
Menurut perempuan yang akrab disapa Eka ini, saat itu proses pembuatan kartu tersebut cukup mudah. Ia hanya perlu menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk membuat pengantar dari kelurahan seusai mendapat pengantar dari RT/RW setempat.
Jeni Ekariyantama, warga yang merasakan manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS). Foto/Wiwie Heriyani
Eka lalu pergi ke puskesmas terdekat untuk meminta surat pengantar pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar mendapatkan kartu KIS tersebut. Setelah dokumen lengkap, dia datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.
tulis komentar anda