Miris! 41 Juta Generasi Sandwich Indonesia Tidak Punya Rumah
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:26 WIB
JAKARTA - Sekitar 41 juta generasi sandwich Indonesia tercatat tidak memiliki rumah. Harganya yang tinggi dan tingginya kebutuhan menjadi alasan mereka kesulitan mempunyai hunian.
Hal itu terungkap lewat catatan Pinhome dan YouGov yang menyebutkan bila generasi sandwich baik yang vertikal (menopang anak dan orang tua) maupun horizontal (menopang orang tua dan saudara). Bahkan dalam survei yang dilakukan mereka, motivasi tinggi memiliki rumah terkendala oleh kebutuhan keluarga sebesar 49 persen dan stabilitas 48 persen.
Founder and CEO Pinhome Dayu Dara Permata menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah. "Terlebih mereka harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi," ujarnya, belum lama ini.
Karena itu, pihaknya membuka akses bagi seluruh masyarakat, termasuk generasi sandwich untuk memiliki properti pertama. Berkolaborasi dengan YouGov, Pinhome berharap dapat memberikan wawasan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kebutuhan dan tantangan generasi sandwich serta menginspirasi mereka untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah.
General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit mengatakan pihaknya sebagai penyedia data publik berusaha menangkap berbagai diskursus penting di masyarakat.
Karena itu, kolaborasi antara Pinhome dan YouGov menghasilkan wawasan berharga tentang perilaku generasi sandwich dalam memiliki properti.
Dalam riset secara daring terungkap bila generasi sandwich menunjukkan bahwa 63 persen konsumen memanfaatkan media sosial dan 35 persen menggunakan aplikasi seperti Pinhome untuk mencari properti.
Selain itu, laporan mengidentifikasi tiga tantangan utama yang dihadapi generasi sandwich dalam memiliki rumah yaitu menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang berlebihan dan tidak transparan, serta cicilan tinggi.
Karena itu solusi tepat dilakukan untuk tantangan tersebut dimulai dari jutaan listing properti untuk memudahkan pencarian, simulasi KPR yang transparan dan jelas menampilkan seluruh biaya terkait, hingga fitur PinValue untuk penilaian harga pasaran properti.
Almira Bastari, penulis novel "Home Sweet Loan" yang telah difilmkan menambahkan bila generasi sandwich dan kepemilikan properti ternyata sangat relatable untuk banyak orang. Hal ini terbukti dari filmnya yang hingga saat ini sudah tembus 1 juta penonton dan respons di sosial media yang luar biasa.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Pinhome bersama YouGov dalam mengangkat isu ini dan terus berupaya memberikan solusinya. Pesan saya untuk generasi sandwich adalah jadilah pribadi yang empowered dalam menghadapi tantangan hidup, termasuk membeli rumah sambil membantu keluarga," ujarnya.
Hal itu terungkap lewat catatan Pinhome dan YouGov yang menyebutkan bila generasi sandwich baik yang vertikal (menopang anak dan orang tua) maupun horizontal (menopang orang tua dan saudara). Bahkan dalam survei yang dilakukan mereka, motivasi tinggi memiliki rumah terkendala oleh kebutuhan keluarga sebesar 49 persen dan stabilitas 48 persen.
Founder and CEO Pinhome Dayu Dara Permata menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah. "Terlebih mereka harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi," ujarnya, belum lama ini.
Karena itu, pihaknya membuka akses bagi seluruh masyarakat, termasuk generasi sandwich untuk memiliki properti pertama. Berkolaborasi dengan YouGov, Pinhome berharap dapat memberikan wawasan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kebutuhan dan tantangan generasi sandwich serta menginspirasi mereka untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah.
General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit mengatakan pihaknya sebagai penyedia data publik berusaha menangkap berbagai diskursus penting di masyarakat.
Karena itu, kolaborasi antara Pinhome dan YouGov menghasilkan wawasan berharga tentang perilaku generasi sandwich dalam memiliki properti.
Dalam riset secara daring terungkap bila generasi sandwich menunjukkan bahwa 63 persen konsumen memanfaatkan media sosial dan 35 persen menggunakan aplikasi seperti Pinhome untuk mencari properti.
Selain itu, laporan mengidentifikasi tiga tantangan utama yang dihadapi generasi sandwich dalam memiliki rumah yaitu menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang berlebihan dan tidak transparan, serta cicilan tinggi.
Karena itu solusi tepat dilakukan untuk tantangan tersebut dimulai dari jutaan listing properti untuk memudahkan pencarian, simulasi KPR yang transparan dan jelas menampilkan seluruh biaya terkait, hingga fitur PinValue untuk penilaian harga pasaran properti.
Almira Bastari, penulis novel "Home Sweet Loan" yang telah difilmkan menambahkan bila generasi sandwich dan kepemilikan properti ternyata sangat relatable untuk banyak orang. Hal ini terbukti dari filmnya yang hingga saat ini sudah tembus 1 juta penonton dan respons di sosial media yang luar biasa.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Pinhome bersama YouGov dalam mengangkat isu ini dan terus berupaya memberikan solusinya. Pesan saya untuk generasi sandwich adalah jadilah pribadi yang empowered dalam menghadapi tantangan hidup, termasuk membeli rumah sambil membantu keluarga," ujarnya.
(jon)
tulis komentar anda