Apa Saja Usaha yang Dilakukan untuk Menumpas Pemberontakan PRRI Permesta? Ini 6 Operasinya

Rabu, 25 September 2024 - 17:35 WIB
PRRI Permesta tercatat sebagai pemberontakan yang dilakukan usai Indonesia diakui sebagai negara berdaulat oleh Belanda. Foto/Istimewa
JAKARTA - Pemberontakan PRRI Permesta adalah salah satu pemberontakan yang terjadi pascakemerdekaan Indonesia. Gerakan ini muncul setelah Indonesia diakui sebagai negara berdaulat oleh Belanda pada 1957.

Pemberontakan PRRI Permesta muncul karena sentimen masyarakat yang berada di luar Jawa. Pascakemerdekaan, kesenjangan pembangunan memang terjadi, di mana pemerintah lebih memfokuskan pembangunan di Pulau Jawa.

Kekecewaan masyarakat di luar Jawa ini membentuk gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta, pemerintah lantas langsung melancarkan serangkaian operasi militer. Apasa saja operasi yang dilakukan?





Operasi yang Dilakukan untuk Menumpas Pemberontakan PRRI Permesta

1. Operasi Tegas

Operasi pertama yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta ini dipimpin oleh Letkol Kaharuddin Nasution. Sasaran utama operasi ini adalah Riau pada 12 Maret 1958.

Gerakan Operasi Tegas di Pekanbaru, Riau, dapat dikatakan tidak menghadapi banyak kesulitan, sebab tidak ada perlawanan dari pihak pemberontak.

2. Operasi 17 Agustus

Operasi ini didasarkan pada Surat Keputusan bersama antara KSAD, KSAL, dan KSAU, tanggal 9 April 1958 No. 010/P/GKS/1958. Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Infanteri A Yani dengan menjalankan kapal-kapal di perairan Padang.

Strategi itu sukses membuat bingung lawan karena timbul bermacam dugaan tentang kemungkinan di mana pasukan komando akan berlabuh. Gerak tipuan inilah yang berhasil mengelabui musuh sehingga pendaratan yang sebenarnya sukses dilakukan pada 17 April 1958.

Setelah dua tempat di Padang berhasil dikuasai pasukan, dilakukan konsolidasi untuk mendiskusikan gerakan lebih lanjut. Hasilnya adalah melakukan pembersihan di sekitar daerah-daerah yang sudah diduduki.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More