Intip Kemegahan Masjid Istiqlal dan Terowongan Silaturahmi yang Dikunjungi Paus Fransiskus
Kamis, 05 September 2024 - 13:32 WIB
Ia menjelaskan diperlukan waktu sekitar dua tahun dalam merenovasi masjid itu, yakni dari 2019 sampai Januari 2021. Dalam renovasinya, Waskita memperbarui aspek tata pencahayaan yang dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi green building.
Selain pencahayaan di dalam bangunan, lanjut dia, perseroan membenahi pula pencahayaan di luar Istiqlal. Di antaranya dengan menyinari bagian kubahnya, sehingga masjid berkapasitas 120 ribu jamaah ini terlihat lebih bersinar saat malam hari.
Ermy menambahkan sungai yang membelah Masjid Istiqlal turut diperbarui sehingga lebih rapi. Dijelaskan Ermy, Waskita Tidak hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah, tapi juga memperhatikan aspek arsitektur, seni, serta estetika.
“Maka meski setelah direnovasi bangunan masjid tampak seperti baru, namun kaidah-kaidah cagar budaya bangunan masjid tetap terlihat. Waskita Karya berkomitmen memberikan hasil terbaik dalam setiap pengerjaan proyek, termasuk renovasi Istiqlal ini,” paparnya.
Renovasi tersebut merupakan yang pertama dilakukan sejak 42 tahun lalu. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp511 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Kedatangan Paus Fransiskus ke Istiqlal pun mempertegas status Istiqlal sebagai simbol masjid di Tanah Air,” tutur Ermy.
Sebagai infomasi, Waskita Karya turut membangun Masjid Sheikh Zayed di Solo yang merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi, Masjid Nasional Al Akbar di Surabaya, serta Masjid Agung di Jawa Tengah. Kemudian merenovasi Masjid Baiturrahman Aceh pada 2015 dan Baiturrahman Semarang pada 2021.
Selain pencahayaan di dalam bangunan, lanjut dia, perseroan membenahi pula pencahayaan di luar Istiqlal. Di antaranya dengan menyinari bagian kubahnya, sehingga masjid berkapasitas 120 ribu jamaah ini terlihat lebih bersinar saat malam hari.
Ermy menambahkan sungai yang membelah Masjid Istiqlal turut diperbarui sehingga lebih rapi. Dijelaskan Ermy, Waskita Tidak hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah, tapi juga memperhatikan aspek arsitektur, seni, serta estetika.
“Maka meski setelah direnovasi bangunan masjid tampak seperti baru, namun kaidah-kaidah cagar budaya bangunan masjid tetap terlihat. Waskita Karya berkomitmen memberikan hasil terbaik dalam setiap pengerjaan proyek, termasuk renovasi Istiqlal ini,” paparnya.
Renovasi tersebut merupakan yang pertama dilakukan sejak 42 tahun lalu. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp511 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Kedatangan Paus Fransiskus ke Istiqlal pun mempertegas status Istiqlal sebagai simbol masjid di Tanah Air,” tutur Ermy.
Sebagai infomasi, Waskita Karya turut membangun Masjid Sheikh Zayed di Solo yang merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi, Masjid Nasional Al Akbar di Surabaya, serta Masjid Agung di Jawa Tengah. Kemudian merenovasi Masjid Baiturrahman Aceh pada 2015 dan Baiturrahman Semarang pada 2021.
(kri)
tulis komentar anda