Daftar 3 Letjen TNI Abituren Akmil 1993, Nomor 2 dan 3 Pernah Jabat Danjen Kopassus
Kamis, 05 September 2024 - 05:55 WIB
Sedangkan Operasi Nemangkawi kemudian berubah nama menjadi Operasi Damai Cartenz. Ini adalah operasi bersama yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia dan Polri untuk mengatasi pemberontak separatis bersenjata di Papua.
2. Letjen TNI Mohamad Hasan
Letjen TNI Mohamad Hasan mendapat promosi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 24 Juli 2024. Pria yang sebelumnya menjabat Pangdam Jaya ini, menggantikan posisi yang ditinggalkan Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Hal itu tertuang dalam surat keputusan panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Mohamad Hasan dimutasi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam bagian 256 perwira tinggi (Pati) TNI.
Hasan merupakan abituren Akademi Militer (1993) berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Pria kelahiran Bandung pada 13 Maret 1971 ini juga tercatat pernah menjadi pengawal Presiden Jokowi dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Mohamad Hasan cukup lama menjadi Paspampres, yakni sejak 5 Februari 2016 hingga 12 Januari 2018.
Dari Istana, putra daerah Sumatera Barat yang berasal dari Candung, Agam ini kemudian mendapat tugas sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2018 hingga 2019. Setelah menjabat Danrem 061/Surya Kencana kariernya semakin moncer.
Hasan kemudian diangkat menjadi Wadanjen Kopassus periode 2019-2020. Puncaknya, ia menduduki kursi nomor satu di satuan Baret Merah, yakni Danjen Kopassus (2020-2021) yang kala itu menggantikan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang dipercaya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat.
Kemudian menjadi Pangdam Jaya pada Maret 2023 menggantikan Mayjen TNI Untung Budiharto. Terbaru dia mendapat promosi menjadi Pangkostrad, sekaligus menambah satu bintang di pundaknya menjadi Letjen TNI.
Selama menjadi anggota TNI, Mohamad Hasan banyak mendapat penugasan di daerah rawan. Pada tahun 1995 ia pernah bertugas dalam Operasi Timor Timur. Kemudian Operasi Irian Jaya pada tahun 1995, dan Operasi Nemangkawi tahun 2019.
2. Letjen TNI Mohamad Hasan
Letjen TNI Mohamad Hasan mendapat promosi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 24 Juli 2024. Pria yang sebelumnya menjabat Pangdam Jaya ini, menggantikan posisi yang ditinggalkan Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Hal itu tertuang dalam surat keputusan panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Mohamad Hasan dimutasi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam bagian 256 perwira tinggi (Pati) TNI.
Hasan merupakan abituren Akademi Militer (1993) berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Pria kelahiran Bandung pada 13 Maret 1971 ini juga tercatat pernah menjadi pengawal Presiden Jokowi dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Mohamad Hasan cukup lama menjadi Paspampres, yakni sejak 5 Februari 2016 hingga 12 Januari 2018.
Dari Istana, putra daerah Sumatera Barat yang berasal dari Candung, Agam ini kemudian mendapat tugas sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2018 hingga 2019. Setelah menjabat Danrem 061/Surya Kencana kariernya semakin moncer.
Hasan kemudian diangkat menjadi Wadanjen Kopassus periode 2019-2020. Puncaknya, ia menduduki kursi nomor satu di satuan Baret Merah, yakni Danjen Kopassus (2020-2021) yang kala itu menggantikan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang dipercaya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat.
Kemudian menjadi Pangdam Jaya pada Maret 2023 menggantikan Mayjen TNI Untung Budiharto. Terbaru dia mendapat promosi menjadi Pangkostrad, sekaligus menambah satu bintang di pundaknya menjadi Letjen TNI.
Selama menjadi anggota TNI, Mohamad Hasan banyak mendapat penugasan di daerah rawan. Pada tahun 1995 ia pernah bertugas dalam Operasi Timor Timur. Kemudian Operasi Irian Jaya pada tahun 1995, dan Operasi Nemangkawi tahun 2019.
Lihat Juga :
tulis komentar anda