Pendiri Sekolah Penghapal Al-Qur'an Gratis dan Guru Al-Qur'an Tuli Diberangkatkan Umrah
Selasa, 03 September 2024 - 19:21 WIB
JAKARTA - Dalam upaya memberikan apresiasi kepada individu-individu yang menunjukkan dedikasi luar biasa kepada sesamanya, PT Insight Investments Management (Insight Investments) mengumumkan penganugerahan umrah kepada 44 sosok inspiratif dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dua di antaranya, seorang mantan tukang tambal ban, Kamidi (53) dan seorang teman tuli, Adika Hario Nugroho (33) yang telah berdedikasi memperjuangkan pendidikan Al-Qur'an di Indonesia.
Mengawali kisahnya sebagai tukang tambal ban, Kamidi mengambil langkah inspiratif pada Februari 2009 dengan mendirikan Kelompok Bermain (KB) Permata Islam di rumahnya sendiri tanpa memungut biaya. Setiap hari Kamidi mengajar dari jam 7 pagi hingga jam 11 siang, baru setelahnya bekerja sebagai tukang tambal ban.
"Alhamdulillah, hingga kini, sekolah kami semakin diminati, termasuk oleh peserta didik yang tinggal jauh dari Permata Islam. Sejak 2017 banyak yang datang untuk studi banding di sekolah kami, mulai dari provinsi setempat hingga berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang, Surabaya, bahkan luar Pulau Jawa seperti Aceh, Medan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur," ujar Kamidi yang berasal dari Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (3/9/2024).
Sejak 2014, KB Permata Islam telah berkembang menjadi sekolah Tahfidz tingkat dasar yang berfokus pada pendidikan hafalan Al-Qur'an. Namun, fasilitas yang tersedia masih sangat terbatas.
Dengan hanya terdapat dua ruang kelas yang layak, sementara yang lainnya masih menggunakan ruang seadanya, seperti rumah panggung dari bambu. Kamidi berharap ke depannya bisa terwujud sarana dan prasarana yang lebih layak untuk mendidik santri dalam menghafal Al-Qur'an.
Rencananya, sekolah ini akan berkembang dari PAUD hingga SMA dengan kurikulum berbasis tauhid dan entrepreneurship, agar lulusannya kelak memiliki keberanian, kemandirian, kreativitas, dan menumbuhkan peluang untuk masa depan mereka.
Dua di antaranya, seorang mantan tukang tambal ban, Kamidi (53) dan seorang teman tuli, Adika Hario Nugroho (33) yang telah berdedikasi memperjuangkan pendidikan Al-Qur'an di Indonesia.
Mengawali kisahnya sebagai tukang tambal ban, Kamidi mengambil langkah inspiratif pada Februari 2009 dengan mendirikan Kelompok Bermain (KB) Permata Islam di rumahnya sendiri tanpa memungut biaya. Setiap hari Kamidi mengajar dari jam 7 pagi hingga jam 11 siang, baru setelahnya bekerja sebagai tukang tambal ban.
"Alhamdulillah, hingga kini, sekolah kami semakin diminati, termasuk oleh peserta didik yang tinggal jauh dari Permata Islam. Sejak 2017 banyak yang datang untuk studi banding di sekolah kami, mulai dari provinsi setempat hingga berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang, Surabaya, bahkan luar Pulau Jawa seperti Aceh, Medan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur," ujar Kamidi yang berasal dari Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (3/9/2024).
Sejak 2014, KB Permata Islam telah berkembang menjadi sekolah Tahfidz tingkat dasar yang berfokus pada pendidikan hafalan Al-Qur'an. Namun, fasilitas yang tersedia masih sangat terbatas.
Baca Juga
Dengan hanya terdapat dua ruang kelas yang layak, sementara yang lainnya masih menggunakan ruang seadanya, seperti rumah panggung dari bambu. Kamidi berharap ke depannya bisa terwujud sarana dan prasarana yang lebih layak untuk mendidik santri dalam menghafal Al-Qur'an.
Rencananya, sekolah ini akan berkembang dari PAUD hingga SMA dengan kurikulum berbasis tauhid dan entrepreneurship, agar lulusannya kelak memiliki keberanian, kemandirian, kreativitas, dan menumbuhkan peluang untuk masa depan mereka.
Lihat Juga :
tulis komentar anda