Mulyono dan Geng Disebut Gagalkan Anies Maju Pilkada Jabar, Habiburokhman Buka Suara
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 13:12 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman buka suara menanggapi pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) Ono Surono yang menyebut Mulyono dan geng di balik gagalnya Anies Baswedan maju Pilkada Jabar 2024. Ia pun mengaku tak tahu siapa Mulyono yang dimaksud oleh Ono.
"Saya nggak tahu siapa yang dimaksud Mulyono oleh Pak Ono," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (30/8/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR ini pun mengaku bingung, tudingan penjegalan masih berhembus hingga saat ini. Padahal, kata dia, regulasi terkait Pilkada 2024 telah mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya juga bingung soal tuduhan jegal menjegal tersebut masih dihembuskan setelah regulasi pilkada mengacu putusan MK terakhir," terangnya.
"Bagaimana mungkin bisa menjegal Pak Anies untuk diajukan oleh PDIP. Kan kursi mereka cukup untuk mengajukan sendiri baik di Jakarta maupun Jawa Barat," sambungnya.
Dia menilai, PDIP bisa langsung memberi surat dukungan B1-KWK secara resmi bila berniat mengusung Anies di Pilkada 2024. Dengan begitu, kata dia, masalah bisa langsung terselesaikan.
"Kalau PDIP mau mencalonkan Pak Anies, ya tinggal tanda tangan B1 KWK, beres," terang Habiburokhman.
"Hari gini rakyat sudah cerdas, mereka paham regulasi dan situasi," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengatakan, sedianya pihaknya berniat akan mengusung Anies. Namun, niat itu diurungkan lantaran ada pihak luar yang tak menghendaki Anies maju dalam Pilkada 2024.
Ono pun menyebut, pihak luar yang tak hendaki Anies maju yakni "Mulyono dan geng." Hal itu disampaikan Ono saat jumpa pers usai mendaftarkan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja di Kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8/2024) malam.
"Saya nggak tahu siapa yang dimaksud Mulyono oleh Pak Ono," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (30/8/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR ini pun mengaku bingung, tudingan penjegalan masih berhembus hingga saat ini. Padahal, kata dia, regulasi terkait Pilkada 2024 telah mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya juga bingung soal tuduhan jegal menjegal tersebut masih dihembuskan setelah regulasi pilkada mengacu putusan MK terakhir," terangnya.
"Bagaimana mungkin bisa menjegal Pak Anies untuk diajukan oleh PDIP. Kan kursi mereka cukup untuk mengajukan sendiri baik di Jakarta maupun Jawa Barat," sambungnya.
Dia menilai, PDIP bisa langsung memberi surat dukungan B1-KWK secara resmi bila berniat mengusung Anies di Pilkada 2024. Dengan begitu, kata dia, masalah bisa langsung terselesaikan.
"Kalau PDIP mau mencalonkan Pak Anies, ya tinggal tanda tangan B1 KWK, beres," terang Habiburokhman.
"Hari gini rakyat sudah cerdas, mereka paham regulasi dan situasi," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengatakan, sedianya pihaknya berniat akan mengusung Anies. Namun, niat itu diurungkan lantaran ada pihak luar yang tak menghendaki Anies maju dalam Pilkada 2024.
Ono pun menyebut, pihak luar yang tak hendaki Anies maju yakni "Mulyono dan geng." Hal itu disampaikan Ono saat jumpa pers usai mendaftarkan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja di Kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8/2024) malam.
(rca)
tulis komentar anda