Profil Letjen Yunus Yosfiah, Jenderal Kopassus yang Disegani Prabowo Subianto
Minggu, 25 Agustus 2024 - 06:50 WIB
JAKARTA - Letjen (Purn) Yunus Yosfiah tercatat sebagai Menteri Penerangan terakhir dalam sejarah Republik Indonesia. Yunus Yosfiah menggantikan Alwi Dahlan yang menjabat selama dua bulan di ujung kekuasaan Presiden Soeharto.
Sebelum ditunjuk Presiden BJ Habibie sebagai Menteri Penerangan, Yunus Yosfiah menjabat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan di Sekretariat Negara. Sebelumnya, lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1965 tersebut merupakan Ketua Fraksi ABRI di MPR.
Sebagai seorang tentara, Yunus Yosfiah kaya akan pengalaman operasi militer. Penyandang brevet Kopassus itu terjun langsung dalam Operasi Seroja yang bertujuan mengintegrasikan Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia pada 1975. Yunus memimpin pasukan khusus yang berperan penting dalam tindakan militer di lapangan.
Presiden Terpilih, Prabowo Subianto masih ingat betul dengan pertemuan pertamanya dengan sosok Yunus Yosfiah yang saat itu menjabat sebagai Komandan Tim Khusus dengan sandi Nanggala 10 dalam operasi di Timor Timur. Yunus Yosfiah, yang saat itu berpangkat Mayor, memimpin dengan memberi contoh nyata di lapangan.
Filosofi ing ngarsa sung tulada, atau memimpin dari depan, benar-benar diterapkan oleh Yunus Yosfiah. Beban dalam ransel yang dibawanya sama beratnya dengan anak buahnya. Untuk keperluan logistik selama 14 hari, setiap prajurit membawa 28 kaleng ransum T2, dengan berat total sekitar 13 kg, ditambah peluru, pakaian cadangan, dan perlengkapan lain sehingga total beban mencapai 18-20 kg.
"Tindakan Pak Yunus ini nilainya lebih dari satu jam santiaji atau ceramah. Pemimpin yang menanggung beban berat yang sama dengan anak buah, anak buah akan patuh dan setia. Pemimpin tidak perlu bicara panjang lebar. Cukup memberikan teladan, maka akan berdampak besar terhadap anak buah. Kesan yang saya rasakan dari kepemimpinan beliau juga adalah selalu tenang, tidak pernah panik, tidak pernah gugup," kata Prabowo Subianto dalam bukunya berjudul 'Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto' dikutip, Minggu (25/8/2024).
Kenangan Prabowo bersama Yunus Yosfiah Tak hanya ketika berada di lapangan tempur. Prabowo yang masih berpangkat Kapten ingat ketika Yunus Yosfiah yang berpangkat Kolonel mengajaknya ikut serta dalam acara lari maraton di Jakarta pada perayaan 17 Agustus.
"Wo, ikut aku," kata Yunus Yosfiah yang diamini Prabowo tanpa ragu.
Sebelum ditunjuk Presiden BJ Habibie sebagai Menteri Penerangan, Yunus Yosfiah menjabat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan di Sekretariat Negara. Sebelumnya, lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1965 tersebut merupakan Ketua Fraksi ABRI di MPR.
Sebagai seorang tentara, Yunus Yosfiah kaya akan pengalaman operasi militer. Penyandang brevet Kopassus itu terjun langsung dalam Operasi Seroja yang bertujuan mengintegrasikan Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia pada 1975. Yunus memimpin pasukan khusus yang berperan penting dalam tindakan militer di lapangan.
Baca Juga
Presiden Terpilih, Prabowo Subianto masih ingat betul dengan pertemuan pertamanya dengan sosok Yunus Yosfiah yang saat itu menjabat sebagai Komandan Tim Khusus dengan sandi Nanggala 10 dalam operasi di Timor Timur. Yunus Yosfiah, yang saat itu berpangkat Mayor, memimpin dengan memberi contoh nyata di lapangan.
Filosofi ing ngarsa sung tulada, atau memimpin dari depan, benar-benar diterapkan oleh Yunus Yosfiah. Beban dalam ransel yang dibawanya sama beratnya dengan anak buahnya. Untuk keperluan logistik selama 14 hari, setiap prajurit membawa 28 kaleng ransum T2, dengan berat total sekitar 13 kg, ditambah peluru, pakaian cadangan, dan perlengkapan lain sehingga total beban mencapai 18-20 kg.
"Tindakan Pak Yunus ini nilainya lebih dari satu jam santiaji atau ceramah. Pemimpin yang menanggung beban berat yang sama dengan anak buah, anak buah akan patuh dan setia. Pemimpin tidak perlu bicara panjang lebar. Cukup memberikan teladan, maka akan berdampak besar terhadap anak buah. Kesan yang saya rasakan dari kepemimpinan beliau juga adalah selalu tenang, tidak pernah panik, tidak pernah gugup," kata Prabowo Subianto dalam bukunya berjudul 'Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto' dikutip, Minggu (25/8/2024).
Kenangan Prabowo bersama Yunus Yosfiah Tak hanya ketika berada di lapangan tempur. Prabowo yang masih berpangkat Kapten ingat ketika Yunus Yosfiah yang berpangkat Kolonel mengajaknya ikut serta dalam acara lari maraton di Jakarta pada perayaan 17 Agustus.
"Wo, ikut aku," kata Yunus Yosfiah yang diamini Prabowo tanpa ragu.
tulis komentar anda