Soal Putusan MK atau MA di Pilkada 2024, Istana: Ikuti Aturan yang Berlaku Terakhir

Kamis, 22 Agustus 2024 - 18:06 WIB
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut pemerintah akan mengikuti peraturan yang berlaku terakhir terkait kontestasi Pilkada 2024. Foto/SINDOnews/raka dwi novianto
JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menyebut pemerintah akan mengikuti peraturan yang berlaku terakhir terkait kontestasi Pilkada 2024.

"Aturan yang berlaku terakhir, MK kan?," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

"Iya, aturan yang berlaku itu. Posisi kita sama soalnya," sambungnya.



Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat ambang batas pencalonan untuk pilkada dan respons DPR melalui Badan Legislasi (Baleg) yang berencana membahas RUU Pilkada. Jokowi menekankan pentingnya menghormati kewenangan dan keputusan dari masing-masing lembaga negara terkait perubahan aturan Pilkada.



"Kita hormati kewenangan dan keputusan dari masing-masing lembaga negara," kata Jokowi dalam keterangannya yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 21 Agustus 2024.

Presiden menyebut bahwa polemik antara putusan MK dan tindakan DPR adalah bagian dari proses konstitusional. "Itu proses konsitusional yang biasa terjadi di lembaga-lembaga negara yang kita miliki," kata Jokowi.



Sebelumnya, MK mengabulkan permohonan Partai Buruh dan Partai Gelora untuk sebagian terkait ambang batas pencalonan kepala daerah melalui Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024. Putusan perkara tersebut dibacakan pada Selasa, 20 Agustus 2024 di Ruang Sidang Pleno MK tersebut oleh Ketua MK Suhartoyo.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More