Ganjar Anggap Reshuffle Kabinet Full Politik
Senin, 19 Agustus 2024 - 23:20 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menanggapi reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ganjar menilai perombakan menteri sangat kental faktor politik.
"Buat saya enggak masalah, hanya mungkin publik tidak akan pernah mendapatkan penjelaskan apakah karena perfoma ataukah karena politik. Kalau saya menganggap itu (reshuffle) full politik, jadi itu hak presiden," kata Ganjar kepada wartawan, Senin (19/8/2024).
Meski reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi, Ganjar masih bertanya-tanya atas dasar apa kocok ulang dilakukan. Sebab jika alasannya performa, mantan Gubernur Jawa Tengah itu meyakini Yasonna Laoly, politikus PDIP yang menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), memiliki performa yang bagus.
"Kalau atau dasar performa, rasa-rasanya hampir 10 tahun kalau Pak Laoly sih oke ya, dari ESDM (Arifin Tasrif) juga saya kira oke. Kecuali ada masalah," katanya.
Menurut Ganjar, jauh sebelum di-reshuffle, Yasonna telah bersiap mengundurkan diri lantaran terpilih menjadi Anggota DPR dalam Pemilu 2024.
"Pak Laoly sendiri saya senang mendengarnya, kami siap kapan pun dan beliau akan kembali ke Parlemen. Bahkan jauh hari sebelum itu, Pak Laoly menyampaikan mungkin sekitar bulan September pun secara etis akan mundur karena nanti Oktober akan dilantik," katanya.
"Buat saya enggak masalah, hanya mungkin publik tidak akan pernah mendapatkan penjelaskan apakah karena perfoma ataukah karena politik. Kalau saya menganggap itu (reshuffle) full politik, jadi itu hak presiden," kata Ganjar kepada wartawan, Senin (19/8/2024).
Meski reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi, Ganjar masih bertanya-tanya atas dasar apa kocok ulang dilakukan. Sebab jika alasannya performa, mantan Gubernur Jawa Tengah itu meyakini Yasonna Laoly, politikus PDIP yang menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), memiliki performa yang bagus.
"Kalau atau dasar performa, rasa-rasanya hampir 10 tahun kalau Pak Laoly sih oke ya, dari ESDM (Arifin Tasrif) juga saya kira oke. Kecuali ada masalah," katanya.
Menurut Ganjar, jauh sebelum di-reshuffle, Yasonna telah bersiap mengundurkan diri lantaran terpilih menjadi Anggota DPR dalam Pemilu 2024.
"Pak Laoly sendiri saya senang mendengarnya, kami siap kapan pun dan beliau akan kembali ke Parlemen. Bahkan jauh hari sebelum itu, Pak Laoly menyampaikan mungkin sekitar bulan September pun secara etis akan mundur karena nanti Oktober akan dilantik," katanya.
Baca Juga
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda