Ganjar Ingatkan Pejabat Publik Tertib Patuhi Protokol Kesehatan
Selasa, 25 Agustus 2020 - 17:50 WIB
SEMARANG - Masih adanya pejabat yang tidak tertib dalam mematuhi protokol kesehatan menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kali ini Ganjar menyentil sejumlah pejabat di Kabupaten Grobogan yang kedapatan tak mengenakan masker dalam sebuah acara.
Sentilan tersebut disampaikan Ganjar menanggapi sebuah unggahan di media sosial Twitter tentang peresmian pabrik suling kayu putih Koperasi Kendeng Rimba Raya IPHS Kabupaten Grobogan.
Cuitan berisi foto-foto kegiatan tersebut diunggah pada Senin (24/8/2020) malam. Pada foto tersebut terlihat beberapa orang tamu undangan yang diduga pejabat tidak mengenakan masker dan ada juga yang tidak benar dalam mengenakan.
"Tidak tahu siapa dia (orang-orang dalam foto). Tapi kalau tidak salah ada eksekutif, legislatif, ada perangkat desa gitu kalau nggak salah di situ. Kok postingan di dinas itu, lho kok nggak pakai masker?" ungkap Ganjar usai menjadi Irup Upacara Peringatan Hari Pramuka tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (25/8/2020).
Ganjar mengungkapkan saat ini seringkali masih ditemukan ketidaktertiban terkait protokol kesehatan, baik pemakaian masker maupun jaga jarak. Bahkan ada pejabat publik yang juga belum tertib. Padahal sebagai pejabat publik seharusnya memberikan contoh baik kepada masyarakat.
"Semua, banyak. Kita ini kan seringkali tidak tertib, siapa pun di antara kita. Ternyata ketidaktertiban itu muncul bukan karena kita menyalahkan masyarakat, ayo dicekeli (ditangkap) sampai sekarang lagi dioperasi kan? Kemarin juga ada yang berontak, melawan. Kalau kita sendiri, pejabatnya, tidak kasih contoh ya bahaya itu," tandasnya.
"Maka saya bilang jangan ada kengeyelan dari pemerintahan. Ya ada dari eksekutif, legislatif, dan semuanya. Jangan ada dari kita kengenyelan. Kalau kita tidak bisa memberikan contoh ya tidak bisa (tertib)," tegas orang nomor satu di Jawa Tengah ini.
Kritik yang disampaikannya itu tidak hanya terkait acara peresmian di Kabupaten Grobogan saja. Ia juga mengkritisi beberapa pihak yang juga membuat event besar di tengah kondisi pandemi Covid-19 di Jawa Tengah masih belum melandai bahkan melantai. Terlebih event yang dibuat juga menimbulkan kerumunan tanpa memperhatikan jaga jarak.
"Kemarin juga ada mal dibuka, langsung saya kontak tidak boleh Anda seperti itu. Sudah siap lho, iya tapi kan siapnya di atas kertas, tidak siap untuk mengontrol. Ini contoh-contoh," bebernya.
Ganjar mengingatkan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk tidak menyepelekan protokol kesehatan. Ia juga meminta untuk meningkatkan ketertiban adaptasi kebiasaan baru yang saat ini masih belum adaptif. Ganjar bahkan tidak akan berhenti untuk terus berteriak dan mengingatkan tentang tertib protokol kesehatan.
"Saya sensitif pada soal itu. Biasanya kalau dalam model vicon begini saya juga sensitif untuk bisa mengingatkan secara langsung. Karena mengingatkan secara langsung itu sekaligus juga efek kejut yang bisa kita berikan kepada mereka," pungkasnya.
Sentilan tersebut disampaikan Ganjar menanggapi sebuah unggahan di media sosial Twitter tentang peresmian pabrik suling kayu putih Koperasi Kendeng Rimba Raya IPHS Kabupaten Grobogan.
Cuitan berisi foto-foto kegiatan tersebut diunggah pada Senin (24/8/2020) malam. Pada foto tersebut terlihat beberapa orang tamu undangan yang diduga pejabat tidak mengenakan masker dan ada juga yang tidak benar dalam mengenakan.
"Tidak tahu siapa dia (orang-orang dalam foto). Tapi kalau tidak salah ada eksekutif, legislatif, ada perangkat desa gitu kalau nggak salah di situ. Kok postingan di dinas itu, lho kok nggak pakai masker?" ungkap Ganjar usai menjadi Irup Upacara Peringatan Hari Pramuka tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (25/8/2020).
Ganjar mengungkapkan saat ini seringkali masih ditemukan ketidaktertiban terkait protokol kesehatan, baik pemakaian masker maupun jaga jarak. Bahkan ada pejabat publik yang juga belum tertib. Padahal sebagai pejabat publik seharusnya memberikan contoh baik kepada masyarakat.
"Semua, banyak. Kita ini kan seringkali tidak tertib, siapa pun di antara kita. Ternyata ketidaktertiban itu muncul bukan karena kita menyalahkan masyarakat, ayo dicekeli (ditangkap) sampai sekarang lagi dioperasi kan? Kemarin juga ada yang berontak, melawan. Kalau kita sendiri, pejabatnya, tidak kasih contoh ya bahaya itu," tandasnya.
"Maka saya bilang jangan ada kengeyelan dari pemerintahan. Ya ada dari eksekutif, legislatif, dan semuanya. Jangan ada dari kita kengenyelan. Kalau kita tidak bisa memberikan contoh ya tidak bisa (tertib)," tegas orang nomor satu di Jawa Tengah ini.
Kritik yang disampaikannya itu tidak hanya terkait acara peresmian di Kabupaten Grobogan saja. Ia juga mengkritisi beberapa pihak yang juga membuat event besar di tengah kondisi pandemi Covid-19 di Jawa Tengah masih belum melandai bahkan melantai. Terlebih event yang dibuat juga menimbulkan kerumunan tanpa memperhatikan jaga jarak.
"Kemarin juga ada mal dibuka, langsung saya kontak tidak boleh Anda seperti itu. Sudah siap lho, iya tapi kan siapnya di atas kertas, tidak siap untuk mengontrol. Ini contoh-contoh," bebernya.
Ganjar mengingatkan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk tidak menyepelekan protokol kesehatan. Ia juga meminta untuk meningkatkan ketertiban adaptasi kebiasaan baru yang saat ini masih belum adaptif. Ganjar bahkan tidak akan berhenti untuk terus berteriak dan mengingatkan tentang tertib protokol kesehatan.
"Saya sensitif pada soal itu. Biasanya kalau dalam model vicon begini saya juga sensitif untuk bisa mengingatkan secara langsung. Karena mengingatkan secara langsung itu sekaligus juga efek kejut yang bisa kita berikan kepada mereka," pungkasnya.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda