PKB dan PBNU Dinilai Entitas Berbeda, Tak Boleh Saling Intervensi
Senin, 12 Agustus 2024 - 23:38 WIB
"Sesungguhnya PKB dan PBNU itu satu keluarga. Tetapi kalau ada keluarga yang keliru, harus diingatkan, diluruskan," tuturnya.
Ujang juga mengkritik langkah elite PBNU yang sudah terlalu jauh masuk ke ranah politik.
"Termasuk dukung mendukung dalam pilpres lalu. Gus Yahya bilang PBNU tak akan berpolitik, tetapi berpolitik kok. Sangat kentara, sangat jelas. Jadi kalau boleh saya mengatakan, apa yang dilakukan ketua umum PBNU harus diluruskan," katanya.
Selama 10 tahun terakhir, dia menilai bahwa hubungan PBNU dan PKB berjalan secara harmonis tanpa adanya intervensi. Baik ketika PBNU dipimpin oleh KH Hasyim Muzadi maupun KH Said Aqil Siroj.
Terjadinya konflik PBNU dan PKB saat ini dikhawatirkan justru menimbulkan "deparpolisasi". Padahal, dengan segala kekurangan dan kelemahannya, parpol memiliki peran yang sangat penting terutama dalam melahirkan kader-kader calon pemimpin bangsa.
Ujang mengaku sangat khawatir ketika PBNU sudah dijadikan sebagai alat untuk kepentingan politik tertentu.
"Ketika PBNU menjadi alat politik, ini menjadi problem. Kerusakan-kerusakan akan muncul. Bagaimana misalkan PBNU harus menjaga moralitas bangsa, harus menjaga etika politik, menjaga umat, termasuk harus menjaga bangsa, tapi malah masuk, menyerobot, merusak (PKB) yang mereka ciptakan sendiri," katanya.
Ujang juga mengkritik langkah elite PBNU yang sudah terlalu jauh masuk ke ranah politik.
"Termasuk dukung mendukung dalam pilpres lalu. Gus Yahya bilang PBNU tak akan berpolitik, tetapi berpolitik kok. Sangat kentara, sangat jelas. Jadi kalau boleh saya mengatakan, apa yang dilakukan ketua umum PBNU harus diluruskan," katanya.
Selama 10 tahun terakhir, dia menilai bahwa hubungan PBNU dan PKB berjalan secara harmonis tanpa adanya intervensi. Baik ketika PBNU dipimpin oleh KH Hasyim Muzadi maupun KH Said Aqil Siroj.
Terjadinya konflik PBNU dan PKB saat ini dikhawatirkan justru menimbulkan "deparpolisasi". Padahal, dengan segala kekurangan dan kelemahannya, parpol memiliki peran yang sangat penting terutama dalam melahirkan kader-kader calon pemimpin bangsa.
Ujang mengaku sangat khawatir ketika PBNU sudah dijadikan sebagai alat untuk kepentingan politik tertentu.
"Ketika PBNU menjadi alat politik, ini menjadi problem. Kerusakan-kerusakan akan muncul. Bagaimana misalkan PBNU harus menjaga moralitas bangsa, harus menjaga etika politik, menjaga umat, termasuk harus menjaga bangsa, tapi malah masuk, menyerobot, merusak (PKB) yang mereka ciptakan sendiri," katanya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda