Bahlil Diisukan Bakal Pimpin Golkar, Agung Laksono: Kita Tidak Terima Calon yang Tak Pernah Jadi Pengurus
Minggu, 11 Agustus 2024 - 15:49 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menanggapi kabar Bahlil Lahadalia akan menjadi Ketua Umun Partai Golkar definitif sebagai pengganti Airlangga Hartarto. Airlangga sebelumnya telah resmi mundur dari kursi tertinggi di partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Nggak, dengar-dengar saya, ada selintingan-selintingan saja," kata Agung saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Agung kemudian membeberkan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Salah satunya, siap dan pernah menjadi pengurus Partai Golkar baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Pernah jadi pengurus yang siap secara riil, secara sah, pernah jadi pengurus pusat, maupun daerah, itu bisa diterima menjadi ketua umum. Walaupun tidak otomatis, tapi itu persyaratan," katanya.
"Jadi kita tidak bisa menerima calon ketua umum yang tidak pernah duduk sebagai pengurus, apakah pengurus pusat atau daerah. Itu nanti akan gugur dalam seleksi," imbuhnya.
Saat disinggung kans Bahlil bisa menduduki kursi pimpinan Golkar, Agung mengaku belum mengetahui. "Iya kita belum tahu, kita liat ke depan," kata Agung.
Sebelumnya, politisi Partai Golkar, Andi Sinulingga menyebut Menteri Investasi Bahlil Lahaladia akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar definitif. Keputusan itu, kata Andi, akan dilakukan dalam forum Munas Golkar.
"Nanti Munas secepatnya, nanti Bahlil ketua umum," kata Andi saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Pernyataan itu, dilontarkan Andi sekaligus membenarkan kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024). Nantinya, kata Andi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Golkar untuk gantikan posisi Airlangga sementara.
"Plt-nya Agus Gumiwang," ucap Andi.
"Nggak, dengar-dengar saya, ada selintingan-selintingan saja," kata Agung saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Agung kemudian membeberkan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Salah satunya, siap dan pernah menjadi pengurus Partai Golkar baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Pernah jadi pengurus yang siap secara riil, secara sah, pernah jadi pengurus pusat, maupun daerah, itu bisa diterima menjadi ketua umum. Walaupun tidak otomatis, tapi itu persyaratan," katanya.
"Jadi kita tidak bisa menerima calon ketua umum yang tidak pernah duduk sebagai pengurus, apakah pengurus pusat atau daerah. Itu nanti akan gugur dalam seleksi," imbuhnya.
Saat disinggung kans Bahlil bisa menduduki kursi pimpinan Golkar, Agung mengaku belum mengetahui. "Iya kita belum tahu, kita liat ke depan," kata Agung.
Sebelumnya, politisi Partai Golkar, Andi Sinulingga menyebut Menteri Investasi Bahlil Lahaladia akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar definitif. Keputusan itu, kata Andi, akan dilakukan dalam forum Munas Golkar.
"Nanti Munas secepatnya, nanti Bahlil ketua umum," kata Andi saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Pernyataan itu, dilontarkan Andi sekaligus membenarkan kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024). Nantinya, kata Andi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Golkar untuk gantikan posisi Airlangga sementara.
"Plt-nya Agus Gumiwang," ucap Andi.
(abd)
tulis komentar anda