Berpisah dengan Amien Rais Dinilai Berat untuk PAN di 2024
Selasa, 25 Agustus 2020 - 08:52 WIB
JAKARTA - Suasana haru meyelimuti perayaan ulang tahun ke-22 Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta 23 Agustus 2020 kemarin. Sebabnya adalah ketika Ketua Dewan Kehormatan PAN, Soetrisno Bachir yang sempat terisak saat menyebut nama tokoh reformasi sekaligus pendiri PAN Amien Rais .
Soetrisno bahkan meminta seluruh kader dan pengurus PAN mendoakan kesehatan Amien. Dia juga berharap Amien bersedia tetap di PAN dan bisa menerima kepengurusan baru PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpanjangan bahwa momentum emosional di acara HUT PAN itu sangat wajar. Emosional bukan hanya dirasakan kader, bahkan masyarakat luas.
Sebab, bagaimana pun, PAN sudah terlanjur identik dengan Amien Rais dan begitu pula sebaliknya, Amien Rais adalah PAN. Tak salah ada yang menyebut PAN tanpa Amien Rais ibarat sayur tanpa garam. "Maka tidak dapat dihindarkan ketika dalam kondisi seperti ini, berpisah dengan Amien Rais adalah hal berat," kata Dedi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (25/8/2020).
(Baca: Zulhas Diyakini Sudah Antisipasi Sikap Politik Amien Rais)
Dedi menganggap secara politik Amien Rais terbukti miliki loyalis yang tidak kecil. Ini bisa dilihat bagaimana dia bisa menggerakkan simpatisan dalam gelaran politik massa, baik saat Pilpress 2019 maupun sebelum itu.
Di sisi lain, lanjut dia, PAN sebenarnya diuntungkan dengan sikap konsisten berada di jalur oposisi sebagaimana cita-cita Amien Rais. Sebab publik yang merasa berada dalam barisan oposisi jumlahnya cukup signifikan. Aspirasi politik mereka sementara ini hanya direpresentasikan PKS dan Demokrat.
"Oposisi terlalu besar dalam memperebutkan pemilih, terlebih oposisi adalah parpol besar yang memang sudah memiliki loyalis mapan," tutur dia.
(Baca: Partai Baru Amien Rais Di-Launching Desember, Nama dan Logo Bikin Penasaran)
Bila saat ini PAN sudah bergabung dengan barisan pemerintahan, sulit bagi partai berlambang matahari ini untuk simpatisan. Sebaliknya, tetap berada di jalur oposisi PAN punya peluang berkembang.
"Seharusnya PAN membaca itu sebagai modal jangka panjang. Khsusnya 2024, terlebih saat ini perjalanan pemerintah sudah cukup stabil," pungkas dia.
Soetrisno bahkan meminta seluruh kader dan pengurus PAN mendoakan kesehatan Amien. Dia juga berharap Amien bersedia tetap di PAN dan bisa menerima kepengurusan baru PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpanjangan bahwa momentum emosional di acara HUT PAN itu sangat wajar. Emosional bukan hanya dirasakan kader, bahkan masyarakat luas.
Sebab, bagaimana pun, PAN sudah terlanjur identik dengan Amien Rais dan begitu pula sebaliknya, Amien Rais adalah PAN. Tak salah ada yang menyebut PAN tanpa Amien Rais ibarat sayur tanpa garam. "Maka tidak dapat dihindarkan ketika dalam kondisi seperti ini, berpisah dengan Amien Rais adalah hal berat," kata Dedi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (25/8/2020).
(Baca: Zulhas Diyakini Sudah Antisipasi Sikap Politik Amien Rais)
Dedi menganggap secara politik Amien Rais terbukti miliki loyalis yang tidak kecil. Ini bisa dilihat bagaimana dia bisa menggerakkan simpatisan dalam gelaran politik massa, baik saat Pilpress 2019 maupun sebelum itu.
Di sisi lain, lanjut dia, PAN sebenarnya diuntungkan dengan sikap konsisten berada di jalur oposisi sebagaimana cita-cita Amien Rais. Sebab publik yang merasa berada dalam barisan oposisi jumlahnya cukup signifikan. Aspirasi politik mereka sementara ini hanya direpresentasikan PKS dan Demokrat.
"Oposisi terlalu besar dalam memperebutkan pemilih, terlebih oposisi adalah parpol besar yang memang sudah memiliki loyalis mapan," tutur dia.
(Baca: Partai Baru Amien Rais Di-Launching Desember, Nama dan Logo Bikin Penasaran)
Bila saat ini PAN sudah bergabung dengan barisan pemerintahan, sulit bagi partai berlambang matahari ini untuk simpatisan. Sebaliknya, tetap berada di jalur oposisi PAN punya peluang berkembang.
"Seharusnya PAN membaca itu sebagai modal jangka panjang. Khsusnya 2024, terlebih saat ini perjalanan pemerintah sudah cukup stabil," pungkas dia.
(muh)
tulis komentar anda