Kembangkan Sayap Bisnis, KB Bank Incar 3 Sektor Ini
Rabu, 24 Juli 2024 - 10:31 WIB
“Agrikultur punya potensi untuk maju di Indonesia pada masa depan. Saya yakin Indonesia akan terus tumbuh, juga masyarakat kelas menengah yang akan terus naik. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan taraf hidup para petani,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu, KB Bank resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA).
Kerja sama ini ditujukan untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia. KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II. Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data untuk pemantauan kondisi cuaca, kelembapan tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit.
“Kami menunjuk PT Rajawali sebagai anchor karena memiliki banyak perkebunan tebu, seperti di Jateng, Cirebon, dan Malang. Selain itu, kami bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki mesin satelit (MATA), yang bisa menilai kualitas pangan, kualitas air, yang bisa membantu petani agar kualitas panen mereka bisa ditingkatkan,” tuturnya.
Sektor Kesehatan
KB Bank juga akan berkontribusi terhadap pembiayaan di sektor kesehatan. Tom ingin KB Bank bersama-sama dengan pihak lainnya untuk dapat memajukan industri kesehatan Tanah Air. Tak hanya itu, KB Bank juga akan memberikan bantuan untuk health care seiring dengan meningkatnya ekonomi Indonesia.
“Karena seiring dengan meningkatnya Gross Domestic Product (GDP) di suatu negara, biasanya itu berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat akan medical service yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Tom mengaku, dirinya mencoba melihat sektor kesehatan dari kacamata ekosistem, di mana di dalamnya terdiri dari kebutuhan rumah sakit itu sendiri. Misalnya saja, seperti pengadaan alat-alat medis dan lain sebagainya.
“Kami mencoba untuk masuk juga ke ekosistem di sana. Khususnya untuk peralatan medis, kami juga sedang melakukan berbagai kerja sama. Jadi, bukan hanya se-simple meminjamkan ke perusahaan A misalnya, tapi kami ingin masuk ke ekosistemnya supaya bisa membantu ekosistem tersebut bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Masuknya KBFG melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham KB Bank dinilai membawa perubahan positif dalam berbagai aspek bisnis. KB Bank berfokus pada isu-isu sosial tertentu yang relevan dengan masyarakat. Tom menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan di sektor-sektor berkelanjutan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh KBFG.
Beberapa waktu lalu, KB Bank resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA).
Kerja sama ini ditujukan untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia. KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II. Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data untuk pemantauan kondisi cuaca, kelembapan tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit.
“Kami menunjuk PT Rajawali sebagai anchor karena memiliki banyak perkebunan tebu, seperti di Jateng, Cirebon, dan Malang. Selain itu, kami bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki mesin satelit (MATA), yang bisa menilai kualitas pangan, kualitas air, yang bisa membantu petani agar kualitas panen mereka bisa ditingkatkan,” tuturnya.
Sektor Kesehatan
KB Bank juga akan berkontribusi terhadap pembiayaan di sektor kesehatan. Tom ingin KB Bank bersama-sama dengan pihak lainnya untuk dapat memajukan industri kesehatan Tanah Air. Tak hanya itu, KB Bank juga akan memberikan bantuan untuk health care seiring dengan meningkatnya ekonomi Indonesia.
“Karena seiring dengan meningkatnya Gross Domestic Product (GDP) di suatu negara, biasanya itu berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat akan medical service yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Tom mengaku, dirinya mencoba melihat sektor kesehatan dari kacamata ekosistem, di mana di dalamnya terdiri dari kebutuhan rumah sakit itu sendiri. Misalnya saja, seperti pengadaan alat-alat medis dan lain sebagainya.
“Kami mencoba untuk masuk juga ke ekosistem di sana. Khususnya untuk peralatan medis, kami juga sedang melakukan berbagai kerja sama. Jadi, bukan hanya se-simple meminjamkan ke perusahaan A misalnya, tapi kami ingin masuk ke ekosistemnya supaya bisa membantu ekosistem tersebut bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Masuknya KBFG melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham KB Bank dinilai membawa perubahan positif dalam berbagai aspek bisnis. KB Bank berfokus pada isu-isu sosial tertentu yang relevan dengan masyarakat. Tom menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan di sektor-sektor berkelanjutan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh KBFG.
tulis komentar anda