Kembangkan Sayap Bisnis, KB Bank Incar 3 Sektor Ini

Rabu, 24 Juli 2024 - 10:31 WIB
loading...
Kembangkan Sayap Bisnis,...
KB Bank berfokus pada tiga sektor utama dalam mengembangkan sayap bisnisnya. (Foto: iNews Media Group/Rizqa Leony Putri)
A A A
JAKARTA - KB Bank terus berupaya mengembangkan sayap bisnisnya, salah satunya dengan menjalin kerja sama dan juga pembiayaan yang berfokus pada tiga sektor utama. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee.

Kepada iNews Media Group, Tom Lee menegaskan akan fokus pada sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), agrikultur, dan juga kesehatan. Hal ini sejalan dengan penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang tengah dijalankan oleh KB Bank.

“Kami masuk ke tiga sektor tersebut melalui financing-nya, karena untuk pengadaan barang tentunya dibutuhkan pembiayaan. Nah, kami masuk lewat pembiayaannya. Tidak hanya masuk ke salah satunya saja, tetapi juga membantu semua (pihak yang terlibat) supaya ekosistemnya berjalan dengan baik,” tuturnya, Jumat (11/7/2024).

Sektor Kendaraan Listrik

Sebelumnya, kata Tom, KB Bank telah memberikan fasilitas kredit sejumlah 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy.

Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional. Antara lain seperti pengadaan Electric Bus untuk Transjakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Kalau untuk mobil listrik kami kerja sama dengan Indika, sedangkan Hyundai untuk pengadaan mobilnya. Kemudian, untuk perusahaan charging listriknya dari Korea, serta dengan beberapa stakeholder lainnya juga. Kalau untuk mobil listrik persiapannya sudah kami lakukan sejak jauh hari, sekarang kami sudah melihat hasilnya sedikit demi sedikit. Saat ini, kami masuk ke persiapan berikutnya, yaitu pengadaan motor listrik,” tuturnya.

Sektor Agrikultur

Sektor lainnya yang masuk dalam radar bank di bawah naungan KB Financial Group tersebut adalah agrikultur. Tom mengatakan, KB Bank memandang sektor ini memiliki potensi yang begitu besar, mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan suber daya alam yang berlimpah.

“Agrikultur punya potensi untuk maju di Indonesia pada masa depan. Saya yakin Indonesia akan terus tumbuh, juga masyarakat kelas menengah yang akan terus naik. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan taraf hidup para petani,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu, KB Bank resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA).

Kerja sama ini ditujukan untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia. KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II. Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data untuk pemantauan kondisi cuaca, kelembapan tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit.

“Kami menunjuk PT Rajawali sebagai anchor karena memiliki banyak perkebunan tebu, seperti di Jateng, Cirebon, dan Malang. Selain itu, kami bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki mesin satelit (MATA), yang bisa menilai kualitas pangan, kualitas air, yang bisa membantu petani agar kualitas panen mereka bisa ditingkatkan,” tuturnya.

Sektor Kesehatan

KB Bank juga akan berkontribusi terhadap pembiayaan di sektor kesehatan. Tom ingin KB Bank bersama-sama dengan pihak lainnya untuk dapat memajukan industri kesehatan Tanah Air. Tak hanya itu, KB Bank juga akan memberikan bantuan untuk health care seiring dengan meningkatnya ekonomi Indonesia.

“Karena seiring dengan meningkatnya Gross Domestic Product (GDP) di suatu negara, biasanya itu berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat akan medical service yang lebih berkualitas,” ujarnya.

Tom mengaku, dirinya mencoba melihat sektor kesehatan dari kacamata ekosistem, di mana di dalamnya terdiri dari kebutuhan rumah sakit itu sendiri. Misalnya saja, seperti pengadaan alat-alat medis dan lain sebagainya.

“Kami mencoba untuk masuk juga ke ekosistem di sana. Khususnya untuk peralatan medis, kami juga sedang melakukan berbagai kerja sama. Jadi, bukan hanya se-simple meminjamkan ke perusahaan A misalnya, tapi kami ingin masuk ke ekosistemnya supaya bisa membantu ekosistem tersebut bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Masuknya KBFG melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham KB Bank dinilai membawa perubahan positif dalam berbagai aspek bisnis. KB Bank berfokus pada isu-isu sosial tertentu yang relevan dengan masyarakat. Tom menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan di sektor-sektor berkelanjutan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh KBFG.

“Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cukup baik dan akan terus berkembang, serta memiliki kekuatan di masa depan. Kami dari KB Bank ingin mendampingi pertumbuhan tersebut,” ucapnya.
(skr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1487 seconds (0.1#10.140)