Indonesia Kirim Pinang Senilai Rp11 Miliar ke Arab Saudi dan Bangladesh
Minggu, 14 Juli 2024 - 14:40 WIB
“Negara-negara importir pinang terbesar di dunia antara lain India USD 147,33 juta, Iran USD55,69 juta, Bangladesh USD35,30 juta, Uni Arab Emirates USD34,42 juta, dan Vietnam USD26,53 juta,” sambungnya.
Untuk itu , dia pun mengajak agar seluruh pihak bersama-sama menjaga komoditas unggulan yang dimiliki oleh Indonesia. "Oleh karena itu memang kita harus mengembangkan basisi keunggulan komparatif kita. Misalnya coklat, kopi, lada, cengkeh, pinang, kayu manis. Oleh karena itu, ini harus menjadi fokus kita, fokusnya bupati, gubernur, kita semua," jelasnya.
Dia menjelaskan sejumlah langkah strategis sudah dilakukan agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan. “Pembukaan akses pasar luar negeri melalui pendekatan diplomasi G2G, perjanjian dagang melalui FTA, PTA atau CEPA, sebagai 'toll way' bagi ekspor ke mitra dagang. Fasilitas pendampingan untuk para eksportir untuk menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi, penyusunan export plan dan lain-lain,” ungkapnya.
Selain itu, Zulhas mengatakan Kemendag juga memperkuatnya dengan membantu melakukan promosi melalui sejumlah kegiatan, salah satunya Trade Expo Indonesia. “Fasilitas promosi. Tahun ini Trade Expo Indonesia akan diselenggarakan kembali tanggal 9-12 Oktober 2024. Platform promosi ini sangat baik untuk memperluas pasar,” tutur Zulhas.
Zulhas mengatakan pihaknya pun terus berupaya untuk menjaga agar harga pinang di dunia tidak mengalami penurunan. Sehingga para petani dan pelaku usaha dalam negeri tidak mengalami kerugian.
"Saya bertemu dengan Perdana Menteri India 2 kali ngomong soal pinang, saya ketemu 5 kali dengan Menteri Perdagangan India. Karena ini pasar paling besar India. Karena harga kita dipatok sekian (oleh india) nah itu yang kita negosiasikan terus," tutupnya.
Lihat Juga: Siapkan Ribuan Kamar Hotel di Haji 2025, BPKH Limited Tawarkan Diri Jadi Agregator di Arab Saudi
Untuk itu , dia pun mengajak agar seluruh pihak bersama-sama menjaga komoditas unggulan yang dimiliki oleh Indonesia. "Oleh karena itu memang kita harus mengembangkan basisi keunggulan komparatif kita. Misalnya coklat, kopi, lada, cengkeh, pinang, kayu manis. Oleh karena itu, ini harus menjadi fokus kita, fokusnya bupati, gubernur, kita semua," jelasnya.
Dia menjelaskan sejumlah langkah strategis sudah dilakukan agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan. “Pembukaan akses pasar luar negeri melalui pendekatan diplomasi G2G, perjanjian dagang melalui FTA, PTA atau CEPA, sebagai 'toll way' bagi ekspor ke mitra dagang. Fasilitas pendampingan untuk para eksportir untuk menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi, penyusunan export plan dan lain-lain,” ungkapnya.
Selain itu, Zulhas mengatakan Kemendag juga memperkuatnya dengan membantu melakukan promosi melalui sejumlah kegiatan, salah satunya Trade Expo Indonesia. “Fasilitas promosi. Tahun ini Trade Expo Indonesia akan diselenggarakan kembali tanggal 9-12 Oktober 2024. Platform promosi ini sangat baik untuk memperluas pasar,” tutur Zulhas.
Zulhas mengatakan pihaknya pun terus berupaya untuk menjaga agar harga pinang di dunia tidak mengalami penurunan. Sehingga para petani dan pelaku usaha dalam negeri tidak mengalami kerugian.
"Saya bertemu dengan Perdana Menteri India 2 kali ngomong soal pinang, saya ketemu 5 kali dengan Menteri Perdagangan India. Karena ini pasar paling besar India. Karena harga kita dipatok sekian (oleh india) nah itu yang kita negosiasikan terus," tutupnya.
Lihat Juga: Siapkan Ribuan Kamar Hotel di Haji 2025, BPKH Limited Tawarkan Diri Jadi Agregator di Arab Saudi
(cip)
tulis komentar anda