Jaga Kedaulatan, Kiai Said Minta Keamanan Siber Ditingkatkan Agar Tak Sering Kebobolan
Rabu, 03 Juli 2024 - 07:01 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siradj meminta pemerintah meningkatkan keamanan siber . Hal ini menyusul terjadinya tsunami digital dan derasnya arus informasi yang tidak mudah dibendung serta di konflik global yang menggejala.
Menurut Kiai Said, sudah selayaknya Indonesia memperkuat kedaulatan dan keamanan siber. "Keamanan siber harus ditingkatkan agar tidak mudah, tidak terlalu sering kebobolan. Pertahanan siber harus melibatkan seluruh stakeholders bangsa. Jangan hanya dimonopoli oleh pihak tertentu atau pihak ketiga saja. Kesiapsiagaan nasional dalam menjaga kedaulatan harus dipikul bersama,"katanya dalam acara Tadarus Sejarah Islam dan Budaya Indonesia - Tiongkok, di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Kiai Said menyakini banyak dari rakyat Indonesia yang jago Siber dan jauh lebih banyak jumlahnya dari birokrat. "Kalau birokrat di Kominfo kan sudah tua-tua itu. Yang muda-muda lebih canggih dari yang tua-tua,"katanya.
Kiai Said menyayangkan Indonesia mengalami kebobolan data rahasia. Seperti nomor rekeningnya, KTP hingga alamat bisa diketahui dengan mudah. "Rahasia BIN bisa diketahui. Apa yang dilaksanakan, apa yang rencana dilaksanakan, Bahaya sekali itu. Itu bisa kebobolan ya Allah. Main-main enggak serius ya?"ucapnya.
Kiai Said menyebut apabila kekuatan anak-anak muda dapat dioptimalkan maka Indonesia diyakini bisa mempunyai kekuatan siber yang andal.
"Kami yakin rakyat yang jago siber jauh lebih banyak dari jumlah birokrat yang ada. Apabila kekuatan ini dioptimalkan dan tidak hanya project oriented akan memudahkan bangsa negara ini punya kekuatan siber yang andal," tuturnya.
Menurut Kiai Said, sudah selayaknya Indonesia memperkuat kedaulatan dan keamanan siber. "Keamanan siber harus ditingkatkan agar tidak mudah, tidak terlalu sering kebobolan. Pertahanan siber harus melibatkan seluruh stakeholders bangsa. Jangan hanya dimonopoli oleh pihak tertentu atau pihak ketiga saja. Kesiapsiagaan nasional dalam menjaga kedaulatan harus dipikul bersama,"katanya dalam acara Tadarus Sejarah Islam dan Budaya Indonesia - Tiongkok, di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Kiai Said menyakini banyak dari rakyat Indonesia yang jago Siber dan jauh lebih banyak jumlahnya dari birokrat. "Kalau birokrat di Kominfo kan sudah tua-tua itu. Yang muda-muda lebih canggih dari yang tua-tua,"katanya.
Kiai Said menyayangkan Indonesia mengalami kebobolan data rahasia. Seperti nomor rekeningnya, KTP hingga alamat bisa diketahui dengan mudah. "Rahasia BIN bisa diketahui. Apa yang dilaksanakan, apa yang rencana dilaksanakan, Bahaya sekali itu. Itu bisa kebobolan ya Allah. Main-main enggak serius ya?"ucapnya.
Kiai Said menyebut apabila kekuatan anak-anak muda dapat dioptimalkan maka Indonesia diyakini bisa mempunyai kekuatan siber yang andal.
"Kami yakin rakyat yang jago siber jauh lebih banyak dari jumlah birokrat yang ada. Apabila kekuatan ini dioptimalkan dan tidak hanya project oriented akan memudahkan bangsa negara ini punya kekuatan siber yang andal," tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda