Karakter dan Manajemen Talenta : Isu Kritis Kabinet Mendatang

Senin, 01 Juli 2024 - 12:50 WIB
Tidak adanya mekanisme dimaksud tentu saja akan berdampak kepada pengembangan dan kesinambungan prestasi atau talenta seseorang. Memang selama ini sudah banyak ajang yang diselenggarakan dari tahun ke tahun. Ajang dibagi atas bidang riset dan inovasi, seni budaya dan olahraga. Namun muncul kesan bahwa ajang-ajang tersebut cenderung bersifat rutinitas dengan cabang yang sama tanpa adanya reformasi.

Peraturan yang ada akan memastikan kerangka implementasi manajemen talenta. Kerangka tersebut akan memastikan tahapan pembinaan talenta, yaitu dimulai dari identifikasi, pengembangan, aktualisasi, pengakuan dan penghargaan, hingga kapitalisasi talenta. Talenta dengan minat dan bakat terentu akan mudah ditemukenali dan mendapatkan proses pendampingan dan pelatihan yang proporsional.

Pada tahap selanjutnya talenta berpartisipasi dalam ajang-ajang berupa lomba atau kompetisi sesuai dengan bakat dan minat untuk pencapaian prestasi. Pencapaian prestasi seyogianya diikuti dengan adanya pengakuan dan penghargaan. Misal, jaminan karier belajar bagi peserta didik dan pengakuan bagi penyelenggara ajang. Pemberian beasiswa menjadi salah satu bentuk yang dapat memotivasi, selain pemberian “karpet merah” untuk diterima pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tanggungjawab Kabinet Mendatang

Isu karakter dan manajemen talenta sudah seharusnya dijadikan pertimbangan khusus dalam pemerintahan baru ke depan. Wajah kualitas sumber daya manusia dan pendidikan akan sangat terpengaruh negatif apabila kedua isu yang saling terkait tersebut diabaikan.

Menarik karena pada saat ini, kementerian tertentu sudah membentuk satuan kerja atau unit yang diberikan mandat serta tugas dan fungsi khusus menangani dan mengoordinasikan isu karakter dan manajemen talenta yang dimulai dari jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Sudah banyak program dan terobosan inovatif yang dihasilkan oleh pembentukan satuan kerja atau unit dimaksud.

Kebijakan-kebijakan juga sudah diimplementasikan dan berdampak meningkatkan kesadaran pentingnya rasa aman, nyaman dan menyenangkan serta bebas kekerasan di dalam lingkungan pembelajaran. Kebijakan yang ada juga sudah meningkatkan motivasi kepada peserta didik untuk lebih berprestasi, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga membawa nama baik daerah dan bangsa. Apalagi banyak dari mereka diganjar dengan pemberian beasiswa untuk belajar di perguruan tinggi baik di luar negeri maupun di dalam negeri, yang sudah memiliki kredibilitas atau pengakuan di tingkat dunia.

Keberlanjutan dan kesinambungan seyogianya menjadi prinsip dasar agar kedua isu utama ini tetap sebagai prioritas. Di samping itu juga pertimbangan khusus untuk lebih memberdayakan satuan kerja atau unit yang sudah dibentuk. Yang mungkin perlu dievaluasi adalah agar program-program ke depan tidak hanya mengutamakan pengukuran capaian kinerja secara output. Dampak dari kebijakan ke depan seyogianya diukur terhadap outcomes, minimal adanya perubahan perilaku.
(wur)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More