Warisan Budaya Takbenda Indonesia Berbasis Pangan Lokal
Jum'at, 28 Juni 2024 - 13:06 WIB
Masih banyak sumber pangan lain selain padi yang bisa dijadikan makanan pokok seperti pisang, ubi, singkong, jagung dan lain sebagainya. Sumber pangan hewani kita juga kaya akan laut. Warisan budaya takbenda Indonesia terkait pangan lokal non beras perlu dilestarikan keberadaannya.
Papeda memang tidak tercatat dalam Kumpulan resep warisan Soekarno walau kehadirannya sudah ada sejak jaman prasejarah, dibuktikan peninggalan sejarah seperti gerabah dan alat tokok sagu di situs arkeologi di kawasan Danau Sentani Papua.
Namun keberadaannya dan pelestariannya tetap terjaga sampai saat ini. Makanan yang menjadi kearifan lokal wilayah timur mempunyai ciri khas tersendiri yang unik dan beragam.
Diharapkan Indonesia terhindar dari krisis pangan, jika pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dapat memenuhi aspek ekonomi, sosial, politik dan keamanan, sehingga komoditi pangan sebagai sumber primer menjadi prioritas penting dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.
Ketahanan pangan berbasis non beras menjadi pemikiran bersama seperti jagung, sagu, ketela, ubi dan lain sebagainya. Ketahanan pangan saat ini mengkhawatirkan bangsa Indonesia, perlu penanganan serius di semua lapisan masyarakat dan pemerintah.
Definisi ketahanan pangan dari sumber buku food and Agriculture organization 2016, Indonesia and FAO Partnering for Food Security and Sustainable Agricultural Development, bahwa ketahanan pangan adalah kondisi dimana individu di suatu daerah atau desa, menerima akses secara fisik atau ekonomi untuk mendapatkan pangan bagi seluruh keluarga.
Berdasarkan Badan Ketahanan Pangan tahun 2005, bahwa ketersediaan pangan berasal dari dalam negeri dan luar negeri namun lebih diutamakan dari dalam negeri. Kemudian kecukupan individu juga perlu diperhatikan terlepas dari membeli atau produksi sendiri, begitupun kecukupan giji yang paling utama perlu diperhatikan.
Warisan budaya adalah pengetahuan alam semesta, kemahiran tradisional, seni dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ketahanan pangan dalam kehidupan bermasyarakat ada nilai-nilai penting yang dapat kita maknai bisa dilihat dari jenis dan kegunaannya, contohnya makanan untuk upacara adat, upacara kenduri yang mempunyai nilai sakral dalam persembahan tradisi yang dilakukan daerah Masyarakat adat.
Warisan budaya takbenda adalah warisan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni budaya. Warisan budaya dimiliki oleh masyarakat atau komunitas dan pelaku budaya yang berkembang dari generasi ke generasi dalam suatu tradisi.
Bahkan warisan budaya tak benda di seluruh Indonesia dengan kearifan lokalnya menjadi jatidiri budaya Indonesia. Kearifan lokal yang dimiliki menjadi sumber kekayaan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Papeda memang tidak tercatat dalam Kumpulan resep warisan Soekarno walau kehadirannya sudah ada sejak jaman prasejarah, dibuktikan peninggalan sejarah seperti gerabah dan alat tokok sagu di situs arkeologi di kawasan Danau Sentani Papua.
Namun keberadaannya dan pelestariannya tetap terjaga sampai saat ini. Makanan yang menjadi kearifan lokal wilayah timur mempunyai ciri khas tersendiri yang unik dan beragam.
Diharapkan Indonesia terhindar dari krisis pangan, jika pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dapat memenuhi aspek ekonomi, sosial, politik dan keamanan, sehingga komoditi pangan sebagai sumber primer menjadi prioritas penting dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.
Ketahanan pangan berbasis non beras menjadi pemikiran bersama seperti jagung, sagu, ketela, ubi dan lain sebagainya. Ketahanan pangan saat ini mengkhawatirkan bangsa Indonesia, perlu penanganan serius di semua lapisan masyarakat dan pemerintah.
Definisi ketahanan pangan dari sumber buku food and Agriculture organization 2016, Indonesia and FAO Partnering for Food Security and Sustainable Agricultural Development, bahwa ketahanan pangan adalah kondisi dimana individu di suatu daerah atau desa, menerima akses secara fisik atau ekonomi untuk mendapatkan pangan bagi seluruh keluarga.
Berdasarkan Badan Ketahanan Pangan tahun 2005, bahwa ketersediaan pangan berasal dari dalam negeri dan luar negeri namun lebih diutamakan dari dalam negeri. Kemudian kecukupan individu juga perlu diperhatikan terlepas dari membeli atau produksi sendiri, begitupun kecukupan giji yang paling utama perlu diperhatikan.
Warisan budaya adalah pengetahuan alam semesta, kemahiran tradisional, seni dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ketahanan pangan dalam kehidupan bermasyarakat ada nilai-nilai penting yang dapat kita maknai bisa dilihat dari jenis dan kegunaannya, contohnya makanan untuk upacara adat, upacara kenduri yang mempunyai nilai sakral dalam persembahan tradisi yang dilakukan daerah Masyarakat adat.
Warisan budaya takbenda adalah warisan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni budaya. Warisan budaya dimiliki oleh masyarakat atau komunitas dan pelaku budaya yang berkembang dari generasi ke generasi dalam suatu tradisi.
Bahkan warisan budaya tak benda di seluruh Indonesia dengan kearifan lokalnya menjadi jatidiri budaya Indonesia. Kearifan lokal yang dimiliki menjadi sumber kekayaan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
tulis komentar anda