Putu BKSAP Saran Segera Wujudkan Indonesia-EU CEPA
Senin, 24 Juni 2024 - 22:27 WIB
Putu mengungkapkan pihaknya terus menunggu sehingga ratifikasi bisa dilakukan kedua parlemen. Selain itu, dia juga telah mengonfirmasi kepada Antoine Ripoll, terkait ada rencana Uni Eropa ingin berinvestasi hijau di Indonesia, seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Pak Luhut menyampaikan informasi terkait investasi hijau dan tentu kami juga coba konfirmasi ke perwakilan Parlimen Eropa untuk ASEAN di Jakarta, Antoine Ripoll; mereka sedang mengkaji rencana investasi hijau di Indonesia untuk mendorong dan mensupport akselerasi ekonomi hijau di Indonesia," ungkapnya.
Bahkan, kata Putu, mereka juga memiliki rencana untuk berinvestasi mendukung hilirisasi nikel agar kita tidak hanya mengekspor raw material ke negara-negara di Uni Eropa. "Dorongan melalui diplomasi parlemen ini tentu tujuannya bisa memberikan manfaat kesejahteraan kepada masyarakat dan peningkatan ekonomi kepada Indonesia," jelas Legislator asal Bali ini.
Makanya, lanjut dia, bagaimana parlemen terus berusaha mengambil peran maksimal dalam fungsi diplomasi dan pengawasannya. Pendekatan dan diplomasi yang dilakukan tentu tidak hanya secara formal dalam waktu yang singkat tetapi lebih memberikan pemahanan budaya secara holistic, sehingga kedua belah pihak mampu memahami perbedaan yang justru memperkaya kerjasama antar bangsa.
“Kita ingin mencari titik temu dan kita buka secara kultural, berikan pandangan seperti itu. Tentu hasil ini adalah keberhasilan masyarakat Indonesia. Memang pendekatannya tidak bisa hanya formal, tapi parlemen juga bisa mendukung dan membantu diplomasi dan negosiasi yang dilakukan pemerintah, kedua parlemen duduk bersama dan memastikan kedua pemerintah dalam koridor yang sama dalam menyelesaikan tahapan negosiasi menuju Indonesia-European Union CEPA ini,” kata Putu.
Isu lainnya, kata Putu, secara domestik itu bahwa Indonesia sama-sama memahami Uni Eropa mengalami tantangan growth, mereka mengalami penurunan pertumbuhan ekonominya sehingga sedang fokus dengan pertumbuhan. “Jika kerja sama ini terjalin, pertumbuhan mereka juga akan meningkat dan harapannya Indonesia pun dapat meningkat pertumbuhan ekonominya secara signifikan,” imbuhnya.
Kemudian, isu lain yang dibahas terkait transisi energi. Tentunya, kata Putu, Indonesia terus mendorong kerjasama investasi hijau dalam hal transisi energi. Market Indonesia sangat besar dan jika ditambahkan market negara-negara asia tenggara hampir mencapai 700 juta penduduk sehingga investasi yang dilakukan tentu sangat feasibel.
“Market atau pasar yang besar dari Indonesia dan pertumbuhan yang tinggi di kawasan asia tenggara tentu merupakan momen investasi yang tepat tapi kita ingin memastikan dalam investasi hijau tersebut juga difokuskan kepada alih teknologi dan alih ilmu pengetahuan untuk kita,” kata Putu.
“Inilah tujuan CEPA itu, memastikan kedepan agar tidak satu negara saja yang mendapat keuntungan, tapi kedua belah pihak, kedua kubu baik Uni Eropa, Indonesia dan juga ASEAN bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Saatnya semua harus diakselerasi menuju win-win solutions and outcomes,” pungkasnya.
"Pak Luhut menyampaikan informasi terkait investasi hijau dan tentu kami juga coba konfirmasi ke perwakilan Parlimen Eropa untuk ASEAN di Jakarta, Antoine Ripoll; mereka sedang mengkaji rencana investasi hijau di Indonesia untuk mendorong dan mensupport akselerasi ekonomi hijau di Indonesia," ungkapnya.
Bahkan, kata Putu, mereka juga memiliki rencana untuk berinvestasi mendukung hilirisasi nikel agar kita tidak hanya mengekspor raw material ke negara-negara di Uni Eropa. "Dorongan melalui diplomasi parlemen ini tentu tujuannya bisa memberikan manfaat kesejahteraan kepada masyarakat dan peningkatan ekonomi kepada Indonesia," jelas Legislator asal Bali ini.
Makanya, lanjut dia, bagaimana parlemen terus berusaha mengambil peran maksimal dalam fungsi diplomasi dan pengawasannya. Pendekatan dan diplomasi yang dilakukan tentu tidak hanya secara formal dalam waktu yang singkat tetapi lebih memberikan pemahanan budaya secara holistic, sehingga kedua belah pihak mampu memahami perbedaan yang justru memperkaya kerjasama antar bangsa.
“Kita ingin mencari titik temu dan kita buka secara kultural, berikan pandangan seperti itu. Tentu hasil ini adalah keberhasilan masyarakat Indonesia. Memang pendekatannya tidak bisa hanya formal, tapi parlemen juga bisa mendukung dan membantu diplomasi dan negosiasi yang dilakukan pemerintah, kedua parlemen duduk bersama dan memastikan kedua pemerintah dalam koridor yang sama dalam menyelesaikan tahapan negosiasi menuju Indonesia-European Union CEPA ini,” kata Putu.
Isu lainnya, kata Putu, secara domestik itu bahwa Indonesia sama-sama memahami Uni Eropa mengalami tantangan growth, mereka mengalami penurunan pertumbuhan ekonominya sehingga sedang fokus dengan pertumbuhan. “Jika kerja sama ini terjalin, pertumbuhan mereka juga akan meningkat dan harapannya Indonesia pun dapat meningkat pertumbuhan ekonominya secara signifikan,” imbuhnya.
Kemudian, isu lain yang dibahas terkait transisi energi. Tentunya, kata Putu, Indonesia terus mendorong kerjasama investasi hijau dalam hal transisi energi. Market Indonesia sangat besar dan jika ditambahkan market negara-negara asia tenggara hampir mencapai 700 juta penduduk sehingga investasi yang dilakukan tentu sangat feasibel.
“Market atau pasar yang besar dari Indonesia dan pertumbuhan yang tinggi di kawasan asia tenggara tentu merupakan momen investasi yang tepat tapi kita ingin memastikan dalam investasi hijau tersebut juga difokuskan kepada alih teknologi dan alih ilmu pengetahuan untuk kita,” kata Putu.
“Inilah tujuan CEPA itu, memastikan kedepan agar tidak satu negara saja yang mendapat keuntungan, tapi kedua belah pihak, kedua kubu baik Uni Eropa, Indonesia dan juga ASEAN bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Saatnya semua harus diakselerasi menuju win-win solutions and outcomes,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda