Haji Difabel Pun Dimuliakan
Senin, 24 Juni 2024 - 14:48 WIB
Putri Aura Hermawan (tengah) bersama MenagYaqut Cholil Qoumas.
Argumentasinya juga runtut. Bahasanya pun terstruktur sekali. Dan untaian kalimat yang keluar darinya mengandung banyak arti. Bahwa dia sedang merasakan nikmat ilahi. Pemantik rasa bahagia yang tak terperi.
“Aura sangat berterima kasih sekali kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia, yang sudah memberikan pelayanan yang terbaik. Sudah mengutamakan disabilitas dan lansia. Sudah mempedulikan disabilitas dan lansia.” Itulah kutipan pernyataan kebanggaan dan apresiasi Aura kepada penyelenggara haji tahun 1445 H/2024 M ini. Penyebutan Kementerian Agama RI adalah untuk mewakili semua petugas haji. Karena Kementerian Agama RI adalah sumber kebijakan dalam penyelenggaraan haji.
Oh ya, Aura memiliki kemampuan yang berbeda dari diri pada umumnya. Dia masuk kategori difabel. Pribadi yang memiliki kecakapan yang berbeda. Bahasa Inggrisnya, different ability. Jika disingkat, akan berbunyi ‘difabel’. Aura memiliki keterbatasan penglihatan fisik. Hanya, kemampuan berbeda ini ternyata tak membuatnya kalah dibanding lainnya.
Bahkan, dia mampu mengkonversi karakter kemampuan berbedanya dengan prestasi yang terbilang tidak kecil. Sebuat saja hafizah dan qari’ah, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dua kacakapan ini merupakan hasil kerja kerasnya dalam mengkonversi kemampuan berbeda (untuk tidak mengatakan keterbatasan) ini dengan prestasi diri yang bagi banyak orang patut dikagumi.
Kalimat “mengutamakan disabilitas dan lansia” dari pernyataan Aura pada wawancara di atas jelas menunjuk kepada fakta bahwa disabilitas sangat dimuliakan. Kata “mengutamakan” dalam pernyataan itu mengandung makna bahwa haji difabel mendapatkan layanan terbaik dalam penyelenggaraan haji. Itulah pemuliaan yang telah dilakukan oleh para petugas haji Indonesia tahun ini.
Apalagi dikaitkan dengan kalimat yang dikutip sebelumnya, pemuliaan dimaksud oleh Aura sangat dirasakan sekali merata di hampir semua bidang. Ini pertanda bahwa pemuliaan dilakukan dengan serius kepada jemaah haji difabel.
Lalu, apa lagi yang membuat Aura begitu terkesan dengan layanan haji? “Masya Allah, Aura juga kemarin mendapatkan [layanan] di pesawat kelas bisnis. Itu momen-momen yang mungkin tidak akan terulang lagi dalam hidup. Pertama dalam hidup dan sangat memorable banget untuk Aura.”
Pernyataan ini penting dikutip karena semua jemaah haji regular dilayani dengan penerbangan pada kelas ekonomi. Tak ada yang mendapatkan pelayanan di kelas bisnis, walaupun mereka punya kelebihan harta untuk menambah biaya layanan upgrade. Tapi, Aura sebagai jemaah difabel justeru mendapatkan layanan khusus: kelas bisnis.
tulis komentar anda