Yudi Purnomo Sebut Kegaduhan Proses Pencarian Harun Masiku Persulit Penangkapan
Sabtu, 15 Juni 2024 - 17:08 WIB
JAKARTA - Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Yudi Purnomo Harahap menilai proses pencarian buronan Harun Masiku (HM) terlalu gaduh sehingga mempersulit penangkapan. Menurutnya, pencarian buronan seharusnya dalam mode senyap.
"Pencarian seorang buronan itu hanya bisa dilakukan ketika HM merasa dia sedang tidak diintai, karena kewaspadaannya akan berkurang," ujar Yudi kepada wartawan yang dikutip Sabtu (15/6/2024).
Menurut Yudi, dengan kegaduhan yang selama ini terjadi membuat Harun Masiku mempunyai kesempatan untuk menghilangkan jejak. Entah berpindah tempat atau membatasi pergerakannya.
"Kalau terjadi kegaduhan maka ada dua pilihan bagi HM, berpindah ke lokasi lain yang lebih tersembunyi atau tetap di lokasi yang sama dengan asumsi KPK belum tahu namun membatasi pergerakan keluar tempat tinggalnya," jelasnya.
"Selain itu orang orang yang menyembunyikan HM sekaligus mendanai pelariannya pun tentu akan memikirkan strategi lainnya agar HM tetap tidak tertangkap," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto mengegaskan penyidik terus mencari keberadaan buronan Harun Masiku (HM). Menurutnya, pihaknya akan menindaklanjuti setiaa informasi baru yang mereka terima.
"Upaya itu (pencarian HM) tetap terus dilakukan tanpa mengenal henti dan semua informasi baru yang didapatkan oleh penyidik akan ditindaklanjuti baik itu melalui pemeriksaan maupun upaya-upaya penyidikan lainnya," ujar Tessa saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Tessa menjelaskan penyidik terus mencari keberadaan Harun Masiku dengan cara mereka. Bagaimana strateginya, Tessa menegaskan tidak bisa diumbar ke publik.
"Penyidik tetap berupaya untuk mencari yang bersangkutan dengan strategi-strategi yang kembali lagi tidak bisa dirilis di publik," paparnya.
Lebih lanjut, Tessa menyebutkan pencarian Harun Masiku ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik mana pun. Menurut dia, jika pencarian berbarengan dengan isu politik hanyalah sebuah kebetulan semata.
"Tidak dalam rangka agenda politik apa pun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan oleh penyidik, sekali lagi apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja," ucapnya.
"Pencarian seorang buronan itu hanya bisa dilakukan ketika HM merasa dia sedang tidak diintai, karena kewaspadaannya akan berkurang," ujar Yudi kepada wartawan yang dikutip Sabtu (15/6/2024).
Menurut Yudi, dengan kegaduhan yang selama ini terjadi membuat Harun Masiku mempunyai kesempatan untuk menghilangkan jejak. Entah berpindah tempat atau membatasi pergerakannya.
"Kalau terjadi kegaduhan maka ada dua pilihan bagi HM, berpindah ke lokasi lain yang lebih tersembunyi atau tetap di lokasi yang sama dengan asumsi KPK belum tahu namun membatasi pergerakan keluar tempat tinggalnya," jelasnya.
"Selain itu orang orang yang menyembunyikan HM sekaligus mendanai pelariannya pun tentu akan memikirkan strategi lainnya agar HM tetap tidak tertangkap," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto mengegaskan penyidik terus mencari keberadaan buronan Harun Masiku (HM). Menurutnya, pihaknya akan menindaklanjuti setiaa informasi baru yang mereka terima.
"Upaya itu (pencarian HM) tetap terus dilakukan tanpa mengenal henti dan semua informasi baru yang didapatkan oleh penyidik akan ditindaklanjuti baik itu melalui pemeriksaan maupun upaya-upaya penyidikan lainnya," ujar Tessa saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Tessa menjelaskan penyidik terus mencari keberadaan Harun Masiku dengan cara mereka. Bagaimana strateginya, Tessa menegaskan tidak bisa diumbar ke publik.
"Penyidik tetap berupaya untuk mencari yang bersangkutan dengan strategi-strategi yang kembali lagi tidak bisa dirilis di publik," paparnya.
Lebih lanjut, Tessa menyebutkan pencarian Harun Masiku ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik mana pun. Menurut dia, jika pencarian berbarengan dengan isu politik hanyalah sebuah kebetulan semata.
"Tidak dalam rangka agenda politik apa pun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan oleh penyidik, sekali lagi apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja," ucapnya.
(kri)
tulis komentar anda