Maju Caketum PMII, Hasnu Ibrahim Usung Penyempurnaan Organisasi
Jum'at, 14 Juni 2024 - 20:45 WIB
Mengusung Perfectum of PMII alias penyempurnaan PMII adalah keharusan, karena PMII telah memasuki usia 64 tahun. Usia ini dianggap matang dalam menyambut PMII Emas 2060 sebagai 100 tahun PMII.
"Penyempurnaan tersebut dimulai dari metode kaderisasi, metode gerakan, metode dakwah, pangkalan data organisasi, kelembagaan dan restrukturisasi, elektronik PMII, ekosistem ekonomi organisasi dan paradigma PMII," ujarnya.
Dia juga mendorong zonasi gerakan berbasis isu-isu lokal seperti lingkungan, masyarakat adat, HAM, agraria, kelautan dan perikanan, maritim, pariwisata, pertambangan dan energi, industri dan ketenagakerjaan.
Hasnu juga menyentil pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, desentralisasi dan otonomi daerah, Omnibus Law Cipta Kerja, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), birokrasi lokal dan kesejahteraan masyarakat lokal yang bersinggungan secara langsung dengan publik.
"PMII sebagai kekuatan masyarakat sipil harus berperan aktif dalam mengawal agenda pemerintahan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan," katanya.
Ke depan, desain kepemimpinan PMII harus bermuara terhadap PMII untuk Indonesia sebagai gayung bersambut dari Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai sinyal transformasi bangsa.
"Menangkan Indonesia artinya kita harus berkolaborasi dengan semua pihak untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan, gizi buruk, kualitas pendidikan, korupsi dan penegakan hukum, pemerataan pembangunan dan sejumlah problem kenegaraan lainnya," ungkapnya.
"Penyempurnaan tersebut dimulai dari metode kaderisasi, metode gerakan, metode dakwah, pangkalan data organisasi, kelembagaan dan restrukturisasi, elektronik PMII, ekosistem ekonomi organisasi dan paradigma PMII," ujarnya.
Dia juga mendorong zonasi gerakan berbasis isu-isu lokal seperti lingkungan, masyarakat adat, HAM, agraria, kelautan dan perikanan, maritim, pariwisata, pertambangan dan energi, industri dan ketenagakerjaan.
Hasnu juga menyentil pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, desentralisasi dan otonomi daerah, Omnibus Law Cipta Kerja, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), birokrasi lokal dan kesejahteraan masyarakat lokal yang bersinggungan secara langsung dengan publik.
"PMII sebagai kekuatan masyarakat sipil harus berperan aktif dalam mengawal agenda pemerintahan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan," katanya.
Ke depan, desain kepemimpinan PMII harus bermuara terhadap PMII untuk Indonesia sebagai gayung bersambut dari Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai sinyal transformasi bangsa.
"Menangkan Indonesia artinya kita harus berkolaborasi dengan semua pihak untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan, gizi buruk, kualitas pendidikan, korupsi dan penegakan hukum, pemerataan pembangunan dan sejumlah problem kenegaraan lainnya," ungkapnya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda