Kronologi Lengkap Barang-barang Hasto dan Kusnadi Disita Penyidik KPK

Rabu, 12 Juni 2024 - 20:37 WIB
Penyitaan barang-barang Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto beserta asistennya, Kusnadi terjadi pada Senin, 10 Juni 2024. Foto/Riyan Rizki Roshali
JAKARTA - Asisten Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kusnadi mengungkapkan kronologi lengkap peristiwa penyitaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rossa Purbo Bekti. Peristiwa itu dialaminya saat mendampingi Hasto menjalani pemeriksaan di KPK pada Senin, 10 Juni 2024.

Kronologi tersebut dibagikan Kusnadi dalam surat pernyataan yang dilengkapi dengan materai 10.000 dan dibubuhkan tanda tangannya. Kusnadi menceritakan, pada 10 Juni 2024 sekitar pukul 10.40 WIB, dirinya tengah duduk sambil merokok di halaman KPK.

Kemudian, ada orang yang memakai baju putih, topi, dan bermasker memanggilnya. Orang tersebut mengatakan bahwa dirinya dipanggil 'Bapak' (panggilannya kepada Hasto) karena meminta handphone (HP).





"Saya langsung merespons dan naik ke lantai 2 Kantor KPK menggunakan tangga, diantar oleh seseorang berbaju hitam dan memakai masker hitam, sedangkan yang berbaju putih naik ke lantai 2 menggunakan lift. Dan kemudian, sesampainya saya di lantai 2, saya dipersilakan duduk menunggu sebentar," kata Kusnadi.

Di tempat itu, Kusnadi pun kembali bertemu dengan orang berbaju putih tadi dengan memperkenalkan namanya yakni Pak Rossa. Oleh Rossa, Kusnadi diminta masuk ke ruangan, dan langsung diminta handphone milik Hasto. Saat itu, Kusnadi pun langsung memberinya.

"Kemudian ditanya 'apakah ada handphone Pak Hasto yang lain? Saya menjawab 'tidak ada', tetapi beliau memaksa saya untuk membongkar isi tas dengan nada membentak dan marah-marah," ujarnya.

Begitu tas dibuka, ada handphone dan langsung diambil, dan seluruh isi tas dikeluarkan. Kemudian, kata dia, Rossa berusaha menyita semua barang yang ada di tas, tetapi dirinya menolak.

Kusnadi menolak lantaran di dalamnya terdapat uang cash yang akan dipergunakan untuk membayar tiket pesawat ke Ende. "Beliau bilang 'ini penggeledahan badan', setelah barang dikeluarkan semua saya menunggu di pojok disuruh keluar dulu menunggu di luar," tuturnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More