UMKM: Katalisator Ekonomi Indonesia?
Senin, 27 Mei 2024 - 08:26 WIB
Capaian pertumbuhan tersebut juga berdampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka. Selain itu, konsumsi swasta dan pemerintah juga kian menunjukkan perbaikan yang didorong oleh dampak positif pelaksanaan Pemilu 2024 dan hari libur nasional.
Begitu juga investasi menunjukkan pertumbuhan yang baik, terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, ekspor Indonesia melambat sejalan dengan masih lemahnya permintaan dari mitra dagang utama.
Kinerja ekspor-impor tersebut akan terus diliputi ketidakpastian karena harga komoditas rendah dan kapasitas cadangan di Tiongkok. Selain itu, kinerja perdagangan, terutama yang terkait dengan komoditas, juga akan sulit untuk bisa menjadi sumber pertumbuhan besar bagi Indonesia saat ini mengingat komoditas minyak masih berada pada posisi yang lemah.
Terlebih, konflik geopolitik yang berdampak besar terhadap prospek perekonomian global di masa depan masih menjadi sebuah risiko yang tak akan hilang dalam waktu dekat. Saat ini, setidaknya Indonesia patut bersyukur lantaran sektor-sektor unggulan dari sisi produksi masih tetap tumbuh positif, seperti sektor manufaktur dan perdagangan.
Di Indonesia, memperkuat sektor manufaktur dan perdagangan dapat dilakukan melalui dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut lantaran UMKM memainkan peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM dapat menjadi strategi efektif untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi global dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Di Indonesia, UMKM telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam perekonomian Indonesia. Beberapa dekade terakhir, peran dan kontribusi UMKM semakin diakui sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi yang vital secara nasional.
Selama ini, UMKM telah berhasil menyumbang lebih dari 60,5% terhadap PDB Indonesia dan menyediakan sekitar 97% lapangan kerja. Sektor tersebut mencakup berbagai industri, mulai dari pertanian, manufaktur, perdagangan, hingga jasa.
Oleh sebab itu, peran vital UMKM dalam ekonomi tidak bisa diabaikan, terutama dalam konteks ekonomi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini. Fleksibilitas dan inovasi yang dimiliki UMKM memungkinkan mereka untuk beradaptasi dan berkembang meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.
UMKM memiliki keunggulan yang unik dalam hal fleksibilitas. Skala yang kecil dan struktur organisasi yang sederhana memungkinkan UMKM untuk dengan cepat beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen. Bahkan dalam beberapa kasus, UMKM mampu merespon lebih cepat daripada perusahaan besar, memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar yang berubah dengan cepat.
Begitu juga investasi menunjukkan pertumbuhan yang baik, terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, ekspor Indonesia melambat sejalan dengan masih lemahnya permintaan dari mitra dagang utama.
Kinerja ekspor-impor tersebut akan terus diliputi ketidakpastian karena harga komoditas rendah dan kapasitas cadangan di Tiongkok. Selain itu, kinerja perdagangan, terutama yang terkait dengan komoditas, juga akan sulit untuk bisa menjadi sumber pertumbuhan besar bagi Indonesia saat ini mengingat komoditas minyak masih berada pada posisi yang lemah.
Terlebih, konflik geopolitik yang berdampak besar terhadap prospek perekonomian global di masa depan masih menjadi sebuah risiko yang tak akan hilang dalam waktu dekat. Saat ini, setidaknya Indonesia patut bersyukur lantaran sektor-sektor unggulan dari sisi produksi masih tetap tumbuh positif, seperti sektor manufaktur dan perdagangan.
Di Indonesia, memperkuat sektor manufaktur dan perdagangan dapat dilakukan melalui dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut lantaran UMKM memainkan peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM dapat menjadi strategi efektif untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi global dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Peran Strategis UMKM dalam Ekonomi Indonesia
Di Indonesia, UMKM telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam perekonomian Indonesia. Beberapa dekade terakhir, peran dan kontribusi UMKM semakin diakui sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi yang vital secara nasional.
Selama ini, UMKM telah berhasil menyumbang lebih dari 60,5% terhadap PDB Indonesia dan menyediakan sekitar 97% lapangan kerja. Sektor tersebut mencakup berbagai industri, mulai dari pertanian, manufaktur, perdagangan, hingga jasa.
Oleh sebab itu, peran vital UMKM dalam ekonomi tidak bisa diabaikan, terutama dalam konteks ekonomi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini. Fleksibilitas dan inovasi yang dimiliki UMKM memungkinkan mereka untuk beradaptasi dan berkembang meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.
UMKM memiliki keunggulan yang unik dalam hal fleksibilitas. Skala yang kecil dan struktur organisasi yang sederhana memungkinkan UMKM untuk dengan cepat beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen. Bahkan dalam beberapa kasus, UMKM mampu merespon lebih cepat daripada perusahaan besar, memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar yang berubah dengan cepat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda