Demi Cukupi Kebutuhan SYL, PNS Kementan Rela Buat Surat Perjalanan Dinas Palsu
Rabu, 08 Mei 2024 - 16:41 WIB
JAKARTA - Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Hermanto menyatakan terpaksa membuat surat perjalanan dinas fiktif demi mencukupi kebutuhan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) . Dia meminjam nama sejumlah pegawai di Ditjen PSP Kementan.
Hal itu dia ungkapkan ketika merespons pertanyaan Jaksa KPK saat menjadi saksi di sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa SYL dan dua anak buahnya yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (8/5/2024).
"Tadi saksi sudah menjelaskan di awal kan itu tidak ada anggarannya, tidak ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), lalu darimana sumber uangnya ini bisa pada urunan-urunan untuk memenuhi permintaan itu?" tanya Jaksa.
"Itu umumnya kita siasati atau kita ambil dari dukungan manajemen perjalanan, misalnya seperti itu, dari perjalanan teman-teman," jawab saksi.
Hermanto menjelaskan, uang yang dikumpulkan diambil dari uang perjalanan dinas yang disisihkan dan pinjam nama. Jaksa kemudian memperjelas apa yang dimaksud pinjam nama.
"Pinjam nama itu artinya dia tidak ada perjalanan dinas tapi dicairkan uangnya?" cecar Jaksa.
"Iya, untuk mengumpulkan supaya terpenuhi," jawab saksi.
"Hanya untuk memenuhi permintaan tadi?" tanya Jaksa lagi.
Hal itu dia ungkapkan ketika merespons pertanyaan Jaksa KPK saat menjadi saksi di sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa SYL dan dua anak buahnya yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (8/5/2024).
"Tadi saksi sudah menjelaskan di awal kan itu tidak ada anggarannya, tidak ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), lalu darimana sumber uangnya ini bisa pada urunan-urunan untuk memenuhi permintaan itu?" tanya Jaksa.
"Itu umumnya kita siasati atau kita ambil dari dukungan manajemen perjalanan, misalnya seperti itu, dari perjalanan teman-teman," jawab saksi.
Hermanto menjelaskan, uang yang dikumpulkan diambil dari uang perjalanan dinas yang disisihkan dan pinjam nama. Jaksa kemudian memperjelas apa yang dimaksud pinjam nama.
"Pinjam nama itu artinya dia tidak ada perjalanan dinas tapi dicairkan uangnya?" cecar Jaksa.
"Iya, untuk mengumpulkan supaya terpenuhi," jawab saksi.
"Hanya untuk memenuhi permintaan tadi?" tanya Jaksa lagi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda