10 Indikator Agresi Israel di Gaza Gagal Total
Selasa, 16 April 2024 - 14:32 WIB
Kelima, agresi Israel gagal total menemukan pemerintahan alternatif untuk menggusur Hamas di Jalur Gaza, yang akan melaksanakan agenda Israel yang ingin membungkam perlawanan di Jalur Gaza, dan memberikan keamanan bagi entitas Israel. Meskipun Otoritas Ramallah sedang berusaha menyesuaikan diri dan menawarkan layanannya, tapi bagi rakyat Gaza, otoritas Ramallah sangat lemah dibandingkan Hamas.
Keenam, agresi Israel gagal total sebab ternyata perang berlangsung lebih lama dari perkiraan Amerika dan Israel sendiri. Kini perang itu berubah dari sebuah nilai strategis menjadi beban militer, keuangan, politik, media, dan moral dan menjadi beban internal Israel.
Ketujuh, agresi Israel gagal total karena terus-menerus muncul rasa takut di kalangan penjajah sipil zionis. Sementara, kekuatan politik Netanyahu berusaha memperpanjang perang karena alasan pribadi terkait dengan kekuasaannya, dan untuk melepaskan diri dari akhir karier politiknya yang buruk, atau masuk penjara.
Kedelapan, agresi Israel gagal total karena mengalami penurunan ekonomi dahsyat yang terus berlanjut, berkurangnya imigrasi yang merugikan, hilangnya keamanan, pelarian investasi, dan hambatan normalisasi. Mereka tidak bisa hidup dengan kondisi perlawanan yang terus dilakukan pejuang Palestina dan menimbulan efek kerugian setiap hari.
Kesembilan, agresi Israel gagal total sebab secara internasional citra mereka merosot akibat sikap brutal dan arogan, merendahkan hukum internasional dan hak asasi manusia. Sehingga muncul sejumlah negara negara yang bergabung dengan Afrika Selatan mengajukan tuntutan ke Mahkamah Internasional yang menjatuhkan vonis bersalah kepada Israel.
Kesepuluh, agresi Israel gagal total karena justru memperluas propaganda bahwa Jalur Gaza bukan urusan internal Palestina. Agresi Israel kali ini bahkan semakin menguak kepalsuan propaganda zionis Israel dalam perang di Gaza dan di Palestina secara umum. Pejuang Palestina yang diwakili Hamas kini bisa lebih terlihat sebagai gerakan pembebasan nasional, sebagai gerakan Islam moderat dengan nilai-nilai maju dan perilaku peradaban modern.
Berakhir sudah klaim Israel yang memasarkan dirinya sebagai “korban” atas tragedy Holocaust 76 tahun lalu. Yang ada, dunia justru kini melihat Israel melakukan holocaust dan genosida terhadap warga Gaza.
Perang bagi Israel benar-benar telah kehilangan legitimasi, logika perang dan alasan apa pun. Bagi israel pilihan yang mungkin bisa dilakukan, hanya menghentikan perang, menarik pasukan dari Gaza, membuka blokade Gaza dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.
Sedangkan bagi pejuang kemerdekaan atau perlawanan Palestina, mereka tidak punya pilihan selain melanjutkan perlawanan secara lebih kuat dan efektif, untuk bisa memaksa pendudukan untuk mundur, dan memenuhi syarat-syarat yang mereka ajukan untuk menghentikan perang.
Keenam, agresi Israel gagal total sebab ternyata perang berlangsung lebih lama dari perkiraan Amerika dan Israel sendiri. Kini perang itu berubah dari sebuah nilai strategis menjadi beban militer, keuangan, politik, media, dan moral dan menjadi beban internal Israel.
Baca Juga
Ketujuh, agresi Israel gagal total karena terus-menerus muncul rasa takut di kalangan penjajah sipil zionis. Sementara, kekuatan politik Netanyahu berusaha memperpanjang perang karena alasan pribadi terkait dengan kekuasaannya, dan untuk melepaskan diri dari akhir karier politiknya yang buruk, atau masuk penjara.
Kedelapan, agresi Israel gagal total karena mengalami penurunan ekonomi dahsyat yang terus berlanjut, berkurangnya imigrasi yang merugikan, hilangnya keamanan, pelarian investasi, dan hambatan normalisasi. Mereka tidak bisa hidup dengan kondisi perlawanan yang terus dilakukan pejuang Palestina dan menimbulan efek kerugian setiap hari.
Kesembilan, agresi Israel gagal total sebab secara internasional citra mereka merosot akibat sikap brutal dan arogan, merendahkan hukum internasional dan hak asasi manusia. Sehingga muncul sejumlah negara negara yang bergabung dengan Afrika Selatan mengajukan tuntutan ke Mahkamah Internasional yang menjatuhkan vonis bersalah kepada Israel.
Kesepuluh, agresi Israel gagal total karena justru memperluas propaganda bahwa Jalur Gaza bukan urusan internal Palestina. Agresi Israel kali ini bahkan semakin menguak kepalsuan propaganda zionis Israel dalam perang di Gaza dan di Palestina secara umum. Pejuang Palestina yang diwakili Hamas kini bisa lebih terlihat sebagai gerakan pembebasan nasional, sebagai gerakan Islam moderat dengan nilai-nilai maju dan perilaku peradaban modern.
Berakhir sudah klaim Israel yang memasarkan dirinya sebagai “korban” atas tragedy Holocaust 76 tahun lalu. Yang ada, dunia justru kini melihat Israel melakukan holocaust dan genosida terhadap warga Gaza.
Perang bagi Israel benar-benar telah kehilangan legitimasi, logika perang dan alasan apa pun. Bagi israel pilihan yang mungkin bisa dilakukan, hanya menghentikan perang, menarik pasukan dari Gaza, membuka blokade Gaza dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.
Sedangkan bagi pejuang kemerdekaan atau perlawanan Palestina, mereka tidak punya pilihan selain melanjutkan perlawanan secara lebih kuat dan efektif, untuk bisa memaksa pendudukan untuk mundur, dan memenuhi syarat-syarat yang mereka ajukan untuk menghentikan perang.
tulis komentar anda