7 Fakta Kopassus, Nomor Terakhir Komandan Pertama Baret Merah

Minggu, 31 Maret 2024 - 05:32 WIB
- Pudiklatpassus, Berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana Tri Yudha Cakti.

- Sat-81 / Gultor, Berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja Siap Setia Berani.

5. Kopassus Dipimpin Danjen Berpangkat Mayjen



Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dipimpin oleh Perwira Tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen). Saat ini per tahun 2024, jabatan Danjen Kopassus diduduki oleh Mayjen TNI Djon Afriandi.

6. Aksi Heroik Kopassus di Operasi Woyla



Melambungnya nama Kopassus kala itu saat terjadinya peristiwa pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 pada tahun 1981. Pembebasan sandera pembajakan sekelompok teroris bersenjata di Bandar Udara Don Mueang, Bangkok, Thailand, yang dikenal dengan Operasi Woyla.

Presiden Soeharto yang mendapat informasi pembajakan pesawat itu, kemudian memanggil Kapusintelstrat LB Moerdani ke Cendana. Moerdani memerintahkan Asisten Operasi Kopassandha, Letkol Sintong Panjaitan untuk membuat rencana operasi pembebasan dengan 35 personel.

Satu pesawat berjenis sama, Douglas DC-9 dipinjam untuk latihan singkat di hangar Garuda sebelum berangkat ke Thailand. Singkat cerita pada 31 Maret 1981, sinyal hijau diberikan untuk menjalankan operasi pada hari keempat penyanderan.

Grup-1 Para Komando (cikal bakal Detasemen-81 Gultor Kopassus) membuat tiga tim yang akan menerobos pintu samping dengan memanjat sayap pesawat, sementara satu tim lainnya lewat pintu belakang.

Singkat cerita, berkat kemampuan prajurit Kopassus yang mumpuni, hanya membutuhkan waktu 2 menit 49 detik untuk membebaskan seluruh penumpang yang disandera dan melumpuhkan para pelaku teror dalam Operasi Woyla tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More