Mengharukan! Doa Orang Tua Antarkan Penyadap Karet jadi Prajurit TNI AD
Senin, 18 Maret 2024 - 15:44 WIB
“Orang tua petani dan ibu rumah tangga, dan untuk bantu keluarga, dia bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain. Sahat membuktikan untuk jadi prajurit tidak harus mengeluarkan biaya yang besar apalagi menyuap,” ujar Sapta tegas.
Jasmer Sihite ayah Prada Sahat Maruli mengakui keinginan yang kuat dari anaknya mengantar dia berhasil mewujudkan cita-cita.
“Dia lakukan sendiri dari mulai ambil formulir maupun ikut test. Dulu waktu SMA dia sambil bekerja di kebun Karet dan sore harinya latihan di Yonkav 5/DPC. Sebagai orang tua, saya izinkan karena itu memang cita-citanya,” tuturnya.
Jasmer menuturkan, setelah gagal diseleksi Bintara dan Tamtama PK TNI AD akhirnya Sahat berhasil membuat keluarganya bangga.
“Dia ingin jadi TNI karena ingin membuat orang tuanya bangga. Kami untuk masuk TNI ini satu peser tidak dengan duit. Nggak ada pakai uang-uangan, murni kelulusannya 100%,” tegas Jasmer.
“Semoga anak saya ini anak yang membanggakan orang tua, yang dapat mengharumkan bangsa dan negara kita Indonesia,” tutup dia.
Jasmer Sihite ayah Prada Sahat Maruli mengakui keinginan yang kuat dari anaknya mengantar dia berhasil mewujudkan cita-cita.
“Dia lakukan sendiri dari mulai ambil formulir maupun ikut test. Dulu waktu SMA dia sambil bekerja di kebun Karet dan sore harinya latihan di Yonkav 5/DPC. Sebagai orang tua, saya izinkan karena itu memang cita-citanya,” tuturnya.
Jasmer menuturkan, setelah gagal diseleksi Bintara dan Tamtama PK TNI AD akhirnya Sahat berhasil membuat keluarganya bangga.
“Dia ingin jadi TNI karena ingin membuat orang tuanya bangga. Kami untuk masuk TNI ini satu peser tidak dengan duit. Nggak ada pakai uang-uangan, murni kelulusannya 100%,” tegas Jasmer.
“Semoga anak saya ini anak yang membanggakan orang tua, yang dapat mengharumkan bangsa dan negara kita Indonesia,” tutup dia.
(cip)
tulis komentar anda